Baca juga: Lewat Sepeda Motor, Pria Ini Jadi 'Perpustakaan Berjalan' untuk Anak-anak Uganda
Membuat perpusatakaan dalam angkot menjadi pelipur hasrat keluarga Pian untuk memiliki perpustakaan gratis di tengah krisis literasi baca di masyarakat. “Istri saya itu operator perpustakaan di SD Cisalak. Jadi dia banyak koleksi buku. Istri saya dari dulu pengen banget punya perpustakaan. Bisa dibangun di samping rumah dan digratiskan untuk anak-anak,” tutur Pian.
Namun, keinginan itu sulit terwujud dengan kondisi ekonomi keduanya yang terbatas. Dengan penghasilan yang pas-pasan, Pian merasa cita-cita istrinya itu sulit terwujud.
Selain untuk menafkahi keluarganya, Pian pun harus membayar cicilan mobil angkot yang mencapai Rp3 juta selama dua tahun ke depan. “Penghasilan saya paling Rp100 ribu per hari, istri saya gajinya Rp800 ribu sebulan. Susah sih, tapi saya akan kerja keras untuk mewujudkan cita-citanya,” katanya.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR