Intisari-Online.com - Ada bermacam-macam cara untuk menurunkan berat badan. Namun karena tidak semua cara itu benar dan memberikan hasil yang memuaskan, kita harus pandai-pandai memilihnya. Ada cara yang dianjurkan, ada juga yang tidak.
Berikut ini sebagian dari banyak cara yang ada untuk menurunkan berat badan.
Jumlah asupan makanan kita dikurangi dari biasanya dan komposisinya disesuaikan agar berat badan kita turun tanpa mengganggu kesehatan.
Olahraga membantu melancarkan peredaran darah dan pembakaran kalori. Sebaiknya diet dibantu oleh olahraga. Kalau cuma berdiet, akan terjadi penurunan metabolisme yang menyebabkan kemandekan penurunan berat badan. Soalnya, tubuh kita akan berusaha mempertahankan diri dengan mengefisienkan penyerapan makanan yang asupannya berkurang
Namun berolahraga saja tanpa diet juga kurang manfaatnya. Olahraga harus dilakukan secara berkesinambungan dengan intensitas tertentu dalam jangka waktu cukup pamjang dan teratur, sehingga yang dibakar bukan cuma hidrat arang, tetapi juga cadangan lemak dalam tubuh.
Biasanya obat ini dikonsumsi sebelum makan dengan tujuan menghilangkan rasa lapar. Namun obat ini mempunyai banyak efek sampingan. Antara lain bisa menyebabkan sirkulasi darah meningkat yang mengakibatkan rasa tidak tenang, tegang, jantung berdebar-debar, gemetar, tidak bisa tidur, mual, dan diare. Kalau sampai overdosis malahan bisa menyebabkan pingsan, bahkan kematian. Karena itu penggunaan obat-obatan tersebut tidak dianjurkan, kecuali di bawah pengawasan dokter.
Menurut Asosiasi Konsumen Inggris, obat-obatan penekan nafsu makan ternyata tidak mempan bagi sebagian besar pemakainya. Sementara itu di Amerika Serikat, obat-obatan penghambat pemecahan hidrat arang dilarang karena terbukti tidak berkhasiat seperti yang diiklankan.
Kadang-kadang orang yang ingin mengurangi berat badannya mengkonsumsi obat-obat pencahar/urus-urus/laxans. Obat ini merangsang pergerakan usus, sehingga makanan yang dikonsumsi cepat dibuang sebelum sempat diserap. Namun penggunaan obat urus-urus yang terus-menerus menyebabkan usus menjadi lebih aktif daripada biasanya dalam menyerap sari makanan yang masuk, karena tubuh berusaha mempertahankan diri. Akibatnya, bila konsumsi obat itu dihentikan, tubuh malah bisa bertambah gemuk karena usus menjadi lebih efisien dalam menyerap sari makanan.
Sementara itu mereka yang minum obat diuretik (untuk melancarkan pengeluaran air seni) secara berlebihan dan terus-menerus menanggung risiko kekurangan cairan tubuh. Beban ginjal pun menjadi berat sehingga sering mengakibatkan gagal ginjal. Apalagi kalau yang boleh dimakan cuma apel kecil-kecil yang kalorinya sedikit dan tidak memenuhi kebutuhan gizi.
Ada lagi tablet untuk merangsang kelenjar tiroid agar lebih aktif, sehingga mempercepat metabolisme. Tablet ini jelas berbahaya untuk kesehatan.
Ada yang menyatakan akupunktur bisa membantu menghilangkan rasa lapar dan dengan demikian menurunkan berat badan. Menurut ilmu pengobatan Cina, ada titik-titik pada tubuh kita yang apabila dirangsang akan menghilangkan rasa lapar. Titik-titik itu ditekantekan pada saat lapar mulai terasa. Hilangnya rasa lapar itu kemungkinan lebih disebabkan oleh sugesti.
Belakangan ini ada beberapa klinik yang menawarkan operasi sedot lemak untuk menjadi langsing. Dalam praktiknya, jaringan lemak di bawah kulit perut dirusakkan dengan memakai alat, lalu disedot ke luar. Karena kulit menjadi kendur, untuk mengencangkannya maka diperlukan bedah plastik. Namun sel-sel lemak akan tumbuh lagi dan tumbuhnya tidak selalu rata. Akibatnya, permukaan kulit akan berbenjol-benjol.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR