Intisari-Online.com - Beberapa tahun lalu, sebuah artikel kesehatan yang berisi tentang bagaimana berat badan bisa bertambah bila berada di ruang ber-AC, sempat berseliweran di dunia maya. Sekilas artikel tersebut terdengar lucu, namun para peneliti di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa berat badan naik pada musim panas, saat pendingin ruangan justru aktif digunakan. Nah loh!
Bila penelitian itu benar adanya, maka kita bisa menurunkan berat badan, menghemat uang, dan menjaga lingkungan dalam satu sentuhan! Hmm…
Apakah betul ada hubungan antara pendingin udara (AC) dengan kegemukan? Bisa jadi. Beberapa peneliti mengamati antara tingkat obesitas dengan jumlah orang yang bekerja atau beraktivitas di bawah AC. Hasilnya, suhu AC memang berkorelasi dengan kegemukan. Namun beberapa dari Anda yang kini sedang bersantai sambil membaca artikel ini mungkin garuk-garuk kepala, dan bertanya, “Bagaimana mungkin?”
Beberapa dari Anda mungkin punya beberapa alasan untuk menangkal penemuan di atas, seperti “Tubuh memerlukan kalori untuk menghangatkan badan di tempat dingin”. Kedengarannya masuk akal. Namun alasan masuk akal ini seketika menjadi aneh. Bagaimana mungkin tubuh menghangatkan badannya, saat kita ingin mendinginkannya?
Pada kasus ekstrem, ada kondisi ketika kalori justru terbakar lebih banyak saat tubuh berusaha mendinginkan dirinya sendiri. Kasus ini terjadi ketika tubuh mengalami panas ekstrim hingga membahayakan jiwa. Pada kondisi tersebut, detak jantung akan meningkat drastis dan nafas mulai tersenggal-senggal. Tubuh akan berusaha mengalirkan darah dari organ yang paling panas ke yang lebih dingin, sehingga evaporasi pun meningkat tinggi.
Detak jantung dan evaporasi tinggi akan membutuhkan banyak energi. Jadi, untuk beberapa saat, tubuh akan membakar kalori cukup banyak. Namun cara berbahaya ini tampaknya kurang pas untuk berdiet, setuju?
Mari kita lihat contoh sebaliknya yang tak terlalu ekstrem. Para peneliti menemukan, ketika suhu di ruangan naik beberapa derajat saja, maka mereka yang ada di dalam ruangan mengalami pembakaran kalori yang minim. Rupanya semakin panas sebuah ruangan, maka semakin jarang orang akan menggerakkan tubuhnya. Energi yang dikeluarkan akan minimal, begitu pula dengan kalorinya. Untungnya, panas ruangan menghambat nafsu makan, sehingga mereka tak mengonsumsi banyak kalori.
Jadi apakah udara dingin akan membakar lebih banyak kalori? Jawabannya, ya!
Suhu normal tubuh berkisar di angka 37° C atau 98.6° F. Kemudian normalnya suhu di lingkungan sedikit lebih dingin daripada suhu tubuh. Demi menjaga suhu tubuh lebih hangat dibandingkan lingkungan, maka kalori akan dibakar untuk menghasilkan panas. Semakin dingin suhu udara di lingkungan sekitar, maka makin banyak kalori akan terbakar.
Pertanyaan selanjutnya, apakah menurunkan suhu AC menjadi solusi diet terbaik? Tentu saja tidak. Semakin rendah suhu AC, maka makin banyak listrik yang dibutuhkan. Semakin buruk pula dampaknya bagi lingkungan. Oleh karena itu, berdiet dengan AC bukan hal yang baik. Setidaknya untuk saat ini. (nutritiondiva.quickanddirtytips.com)