Intisari-Online.com - Januari lalu, American Journal of Health Promotion melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa ledakan singkat dari suatu aktivitas fisik, meski hanya satu hingga dua menit, namun jika dijumlahkan dalam satu hari dapat mencapai 30 menit, ternyata bisa memberi manfaat jangka panjang seperti halnya olahraga “normal”.
Untuk itu, Deborah Enos, nutrisioinis dari Amerika Serikat, memberikan beberapa panduan agar tubuh tetap aktif meski sedang malas atau berada di tengah kesibukan:
- Membuat suatu usaha untuk tetap aktif.Pikirkan diri kita sebagai orang yang aktif. Tentunya orang aktif akan memilih untuk naik tangga dibandingkan naik lift atau tidak membiarkan orang lain membersihkan mejanya yang kotor. Jadi, marilah jadi orang yang aktif.
- Menjadi “orang pagi”.Pada Januari lalu, British Journal of Nutrition juga membuat penelitian yang menemukan bahwa orang yang berlatih saat pagi hari, sebelum dia sarapan, mampu membakar lemak 20% lebih banyak dibandingkan orang yang berolahraga di waktu yang lebih siang.
- Cobalah latihan “ledakan” yang singkat.Akan ada suatu hari ketika kebutuhan seseorang untuk duduk, misalnya saat bekerja, lebih banyak dibandingkan hasrat untuk menjadi aktif. Jika ini terjadi, ambillah waktu untuk istirahat sejenak dari rutinitas kerja dan lakukanlah olahraga cepat dan “meledak.” Cobalah untuk meloncat-loncat atau pushup untuk membuat jantung berdetak cepat dalam waktu satu atau dua menit.
- Jagalah dengan membuat catatan harian.Sangat mudah untuk seseorang kembali ke kebiasannya yang lama. Maka dari itu, untuk memastikan tubuh tetap bergerak, catatlah pergerakan Anda. Tentunya tidak harus detail seperti mencantumkan jumlah kalori yang terbakar. Hanya untuk memastikan bahwa secara total, kita sudah beraktivitas selama 30 menit di hari tersebut.
Tidak berat bukan? Enos berani menjamin bahwa dalam kurun waktu satu hingga dua bulan, dengan metode tadi, kita dapat menjadi seseorang yang aktif secara alami. (
MyHealthNewsDaily)