Advertorial

Museum Dianggap Terlalu Miskin, Kerangka Dinosaurus Nyaris Lengkap Ini pun Terpaksa Dilelang

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Besok, pada tanggal 4 Juni, sebuah rumah lelang di Paris akan melelang benda yang sangat berharga.

Yakni kerangka dinosaurus karnivora hampir lengkap, 70 persen utuh, dengan panjang sekitar 9 meter yang diyakini hidup 154 juta tahun yang lalu pada era Jurasik akhir.

Calon pembeli dapat menawar dalam euro atau dengan bitcoin mata uang digital.

Mendengar kabar ini jelas hal yang yang menggembirakan bagi para ahli paleontologi di seluruh dunia yang mungkin dapat memilikinya secara pribadi.

Baca Juga:Suriah Berani Usir Militer AS, Ini Buktikan bahwa Rusia Siap Hajar AS Sekaligus Israel hingga Tamat

Namun, sayangnya, mungkin seorang pembeli swasta akan cenderung merebutnya.

Makin ke sini museum dan ilmuwan semakin tidak memiliki dana untuk membeli fosil dinosaurus.

Fosil istimewa ini digali di Wyoming, Amerika, antara 2013 dan 2015 dan milik seorang pengusaha Inggris yang tidak disebutkan namanya.

Harga fosil diperkirakan akan mencapai US $ 1,4 juta – 2,1 juta atau sekitar Rp 19 Miliar - Rp 29 Miliar.

Baca Juga:Minum Susu Bawang Putih Setelah Makan Malam, Masalah Disfungsi Ereksi hingga Penuaan Dini Segera Teratasi

David Polly, presiden Society of Vertebrate Paleontology, mengatakan pada Nature bahwa lelang dinosaurus mahal seperti itu akan menjadi hal yang umum.

Setiap lelang menghasilkan nilai pasar dan perhatian yang tinggi, karena sains umumnya beroperasi dengan anggaran rendah," katanya.

“Kami tidak punya uang untuk membayar orang untuk mengumpulkan fosil atau membelinya di pasar terbuka," lanjutnya.

Society of Vertebrate Paleontology meminta rumah lelang, Aguttes, untuk membatalkan penjualan.

Baca Juga:Inilah Fakta Kehidupan 'Sakral' Kaisar Jepang, Satu-satunya Raja di Dunia yang Masih Bergelar Kaisar

Alasannya “spesimen fosil yang dijual ke tangan swasta akan hilang dari sains,” seperti yang tertulis pada surat tertanggal 17 Mei.

Fosil vertebrata yang penting secara ilmiah seharusnya menjadi bagian dari warisan alam kolektif.

Namun dalam banyak kasus, penjualan ini sepenuhnya sah dan tidak mungkin dihentikan.

Banyak fosil dinosaurus saat ini ditemukan di tanah pribadi di AS.

Baca Juga:Keji! Atas Nama Sains, Jepang Bunuh Ratusan Paus, Bahkan yang Sedang Hamil dan Masih Bayi

Undang-undang AS memang mengizinkan para penemu dinosaurus di lahan/ properti pribadi mereka untuk melakukan apa saja terhadap temuannya.

Berbeda dengan negara-negara lain di mana dinosaurus dapat ditemukan, seperti Cina, Mongolia, dan Argentina, memiliki undang-undang yang melarang ekspor fosil sepenuhnya.

Museum juga berhak membeli kerangka di lelang, tetapi banyak yang kekurangan dana untuk mendapatkannya.

Popularitas lelang dinosaurus adalah prospek yang menakutkan bagi para ilmuwan, karena mereka akan 'hilang' dilelang.

Baca Juga:10 Sifat Tak Terduga yang Hanya Anda Temukan pada Orang Sangat Cerdas!

"Fosil adalah warisan alam yang tak tergantikan," kata Steve Brusatte, ahli paleontologi di Universitas Edinburgh.

Lebih jauh menurutnya, fosil seharusnya berada di museum umum dan dapat dilihat siapa saja untuk dilihat dan dinikmati.

Bahkan dapat diakses oleh para ilmuwan untuk dipelajari.

Namun dia juga tetap menghormati bahwa masing-masing negara memiliki aturan undang-undang dan hukumnya tersendiri.

Terkait hal ini, Vincent Santucci, paleontolog untuk Layanan Taman Nasional AS, mengatakan kepada Nature bahwa undang-undang AS tidak mungkin berubah dalam waktu dekat.

Baca Juga:Turis Indonesia Paling Royal di Israel Sehari Habis Rp4 Juta, Buat Beli Apa Saja Ya?

Artikel Terkait