Mitos Penderita Diabetes

K. Tatik Wardayati

Editor

Mitos Penderita Diabetes
Mitos Penderita Diabetes

Intisari-Online.com – Menurut sebuah penelitian terbaru, sekitar 61 juta orang India dan 24 juta di Amerika Serikat menderita diabetes. Sementara, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, dilaporkan 5,7% dari penduduk Indonesia menyandang Diabetes tipe 2.Dan diperkirakan akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya. WHO memperkirakan, bila pola pengelolaan diabetes masih seperti saat ini, maka pada tahun 2030 akan terdapat sekitar 21,3 juta orang dengan diabetes di Indonesia.

Meskipun begitu banyak orang yang terkena penyakit mematikan ini, ada banyak mitos tentang diabetes yang beredar di masyarakat. Ada banyak kesalahpahaman tentang diet yang harus diikuti oleh penderita diabetes, meskipun kita berada dalam era informasi seperti saat ini.

Mitos yang paling umum tentang diet adalah bahwa penderia diabetes harus menghindari gula. Bukan hanya gula, tapi penderita diabetes yang terbaik adalah menghindari karbohidrat, tapi bukan berarti lantas tidak mengonsumsinya sama sekali. Yang penting adalah diet seimbang, sementara karbohidrat adalah bagian dari diet seimbnag.

Asuplah makanan secara moderat. Anda, penderita diabetes perlu mencari tahu berapa jumlah karbohidrat yang dikonsumsi.

Nah, berikut ini mitos tentang diabetes yang bisa membantu memahami penyakit ini dengan cara yang lebih baik.

  • Kegemukan sarana diabetes. Sebagian besar dari kita mempercayai bahwa diabetes disebabkan karea obesitas. Memang benar, resistensi insulin meningkat pada orang gemuk, sehingga menyebabkan diabetes. Tapi ada kasus, orang gemuk tidak mengidap diabetes, sementara mereka yang kurus justru didiagnosis dengan diabetes.
  • Hindari buah. Karena mitos, sebagian penderita diabetes menghindari buah-buahan karena mengandung karbohidrat. Tingkat gula darah meningkat atau menurun tergantung pada indeks glikemik (IG). Buah pada umumnya memiliki rendah, dan karenanya dapat dikonsumsi dengan aman. Tanyakan kepada dokter buah yang aman dikonsumsi dan berapa porsi yang bisa diasup.
  • Olahraga keras. Salah satu dari mitos tentang diabetes bahwa kita harus berolahraga dengan keras. Ini, yang tidak benar. Ketika olahraga kit amenjadi anaerobik, ini bisa meningkatkan tingkat gula darah. Karena itu selalu monitor denyut jantung dan tetaplah memeriksanya sambil berolahraga.
  • Tidak olahraga. Di antara banyak mitos tentang diabetes, ada satu yang mengatakan bahwa penderita tidak harus berolahraga. Aerobik menjadi suatu keharusan bagi penderita diabetes, ini akan membantu tetap fit, mengendalikan berat badan, dan mengontrol tingkat gula darah.
  • Hidup bebas gula. Anda dapat makan biskuit tanpa gula, kue, dan permen, meski menderita diabetes. Ini juga salah satu mitos. Yang benar, meski bebas gula, tapi tidak bebas dari karbohidrat. Jadi, mengonsumsi secara berlebih dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi.
  • Perlu suntikan insulin. Suntikan insulin perlu untuk mengontrol diabetes. Suntikanini hanya berlaku untuk orang penderita diabetes tipe 1 yang tidak cukup mampu memproduksi hormon insulin. Untuk penderita diabetes tipe 2, yang lebih sering adalah mengonsumsi pil.
  • Diabetes, bukan kondisi serius. Diabetes tidak boleh dianggap enteng. Jika tidak terdeteksi untuk waktu yang lama, penyakit ini bisa membunuh Anda dari dalam. Karena dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, ginjal, dan organ utama lainnya.
  • Tipe 2 tidak buruk seperti tipe 1. Jika tidak dikendalikan, kedua jenis diabetes tersebut dapat menyebabkan komplikasi. Gaya hidup sehat adalah suatu keharusan bagi kedua kasus, meskipun keduanya membutuhkan manajemen medis yang berbeda.
  • Obat saja cukup. Mitos yang juga beredar adalah bahwa Anda dapat makan apapun yang disukai saat mengasup obat diabetes. Meskipun minum obat, Anda masih perlu mengontrol asupan karbohidrat untuk mengendalikan penyakit diabetes.
  • Insulin penyebab komplikasi. Mitos lain adalah bahwa insulin berbahaya. Sebaliknya, insulin adalah hormon yang paling aman yang akan membantu mengontrol kadar gula darah.
Selalu lakukan tes kesehatan secara teratur untuk mengetahui kadar gula darah Anda.