Intisari-Online.com -Dari 1000 orang disurvei oleh perusahaan asuransi kesehatan Simplyhealth ditemukan, lebih dari separuh orang berusia 40-75 tahun tidak memeriksakan mata dalam waktu dekat.
Dari data di atas kemudian muncul sebuah pertanyaan, apakah kita benar-benar memerlukan cek mata? Berapa kali sekali?
The College of Optometrists menyarankan setiap orang berusia di atas 16 tahun minimal dua bulan sekali pergi memeriksakan matanya. Menjadi lebih sering jika terjadi gangguan pada matanya. Perincian pemeriksaan yang direkomendasikan meliputi mata bagian dalam dan bagian luar, penglihatan, dan ketajaman visual ketika membaca.
Karen Sparrow, kepala pengembangan di asosiasi dokter mata, mengatakan, yang terbaik adalah mendapatkan benar-benar sehat sebelum ada gangguan yang membuat lebih repot.
Selain itu, tes mata dapat digunakan untuk mendeteksi diabetes dan tekanan darah tinggi, sebelum ada gejala karena kondisi ini menyebabkan perubahan dalam pembuluh darah di belakang mata. Masalah lain yang bisa dilacak adalah degenerasi makula yang berkaitan dengan usia, di mana bagian tengah dari bagian belakang mata berhenti bekerja serta kehilangan visi secara langsung.
Masalah lainnya seperti katarak, glaukoma, di mana cairan menumpuk di dalam mata, juga bisa diteksi dengan tes mata yang rutin. Proses pengobatan juga bisa dilakukan lebih dini.
Karen juga mengatakan bahwa dampak paling terasa pada mata antara usia 40 hingga 60 tahun. Masa ini terjadi ketika kita merasa lebih sulit ketika membaca dan lebih sering merasa lelah pada mata. Perlu diketahui, umur mengurangi kemampuan mata untuk lebih fokus. Pada umur ini, dokter akan lebih banyak menyarankan pasien untuk pergi ke dokter mata.
Khusus untuk manula dengan usia di atas 65 tahun, rekomendasi dari dokter mata asli Kanada tersebut, harusnya mendapat pemeriksaan mata minimal setahun sekali.