Intisari-Online.com – Istilah pacaran sangat populer di masyarakat, khususnya masyarakat remaja. Tetapi sayang telah terjadi kerancuan dalam mengartikan pacaran yang sebenarnya. Pacaran yang seharusnya diartikan sebagai suatu masa untuk saling mengerti dan mengenal lebih jauh calon suami atau istri, tidak jarang telah berubah menjadi suatu masa untuk saling memuaskan dorongan seksual.
(Pencegahan Pacaran Remaja yang Tidak Sehat)
Banyak remaja yang kemudian memanfaatkan masa pacaran sebagai masa untuk melakukan aktivitas seksual, bahkan sampai kepada hubungan seksual yang sebenarnya. Padahal mereka tidak tahu bagaimana kelanjutan hubungan dengan pacarnya itu. Akibatnya, timbul berbagai masalah yang sangat merugikan, terutama bagi pihak wanita.
Para remaja seharusnya berupaya agar tidak memanfaatkan masa itu sebagai masa untuk melakukan aktivitas seksual. Mereka harus menyadari dan bersepakat untuk memanfaatkan masa itu sebagai masa memupuk saling pengertian didasari rasa saling mencinta guna menentukan kelanjutan hubungan itu menjadi hubungan suami-istri kelak.
(Sexting, Gaya Baru Pacaran Zaman Sekarang)
Kalau saja para gadis ingat bahwa dirinyalah yang lebih banyak menanggung akibat bila masa pacaran tidak dilalui dengan benar, maka seharusnya para gadislah yang lebih bertindak sebagai pemegang kendali. Para gadis hendaknya mampu melindungi dan menyayangi dirinya sendiri, lebih dari yang dilakukan oleh orang lain, termasuk pacarnya.
Khususnya para gadis, seharusnya mampu berpegang pada pengertian dan ketentuan dalam suatu pacaran yang benar, yaitu: