Intisari-Online.com - Post vacation blues adalah semacam kondisi depresi yang terasa setelah seseorang kembali dari perjalanan panjang (biasanya liburan) yang mempengaruhi mood. Jika di Kanada dan AS, ia disebut post vacation blues, sementara di Irlandia dan beberapa negara persemakmuran, ia disebut post holidays blues.
('Long Weekend' Tiba! Simak Tips Selama Perjalanan Menuju Tempat Liburan)
Setiap orang yang menyandu wisata pasti mengalami 'penyakit' ini. Ada perasaan seolah tidak berminat kembali ke rutinitas hidup; entah sekolah, bekerja, atau kehidupan sehari-hari yang bisa jadi merupakan sumber stres, disorientasi, dan ketidaknyamanan. Anda seolah merasa tidak betah berlama-lama menetap, selalu ingin beperjalanan.
Memang, bagi sebagian orang, post vacation blues bisa sampai menyebabkan orang-orang tersebut tidak mau lagi melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Yang muncul di pikiran hanya melakukan perubahan dalam hidup.
(Merasa Kerasan dan Betah, Raja Salman pun Perpanjang Masa Liburannya di Pulau Dewata)
Pertanyaannya adalah, apakah Anda harus selamanya terjangkit sindrom ini dan pada akhirnya merusak ritme kehidupan sehari-hari Anda? Meskipun tidak menyenangkan, post vacation blues bisa diatasi dengan fokus pada kenyataan bahwa liburan sudah berakhir dan betapa berharganya hari-hari Anda, bahkan hari rutin Anda. Wiki mengajukan beberapa saran untuk menghadapi post vacation blues.
Sebagian pelancong tidak memiliki masalah sama sekali ketika kembali ke rutinitas sehari-hari setelah perjalanan panjang yang menyenangkan. Namun, sebagian lainnya sangat bermasalah dengan itu dan ini tidak lazim. Ada tanda-tanda untuk mengenali post travel depression, seperti:
Kita pasti mengalami hal-hal baru saat liburan, saat berada di luar rutinitas. Ketika kembali lagi ke aktivitas sehari-hari, perasaan-perasaan bebas dan berpetualang itu kadang-kadang masih menempel lengket. Normal. Sangat wajar jika Anda merasa seperti kehilangan sesuatu setelah perubahan keadaan (baca: kebebasan) selama beberapa waktu kala liburan.
Bukannya disarankan untuk melupakan pengalaman-pengalaman menyenangkan saat liburan itu. Selalu ada sisi baik dari pengalaman tersebut, tapi Anda harus segera melewati masa transisi dari perasaan sendu karena liburan usai. Cobalah merelakan bahwa kegembiraan itu (untuk sementara) berakhir, dan izinkan diri Anda untuk berkegiatan lagi.
Jika Anda beperjalanan dan merasakan banyak budaya berbeda, fase kehidupan masyarakat setempat, pemandangan, dan kuliner lokal, itu artinya Anda membuka 'pintu baru' dalam hidup Anda. Kabar baiknya adalah Anda masih bisa membiarkan pengalaman berlibur itu hidup dengan berbagai cara. Misalnya, dengan menyimpan dengan baik foto dan video saat perjalanan, atau membawa kultur dari daerah tujuan wisata Anda ke dalam hidup. Bisa melalui tarian, kerajinan, kesenian, pakaian, dan lain-lain.
Faktor terbesar dari post vacation blues itu berasal dari hasrat untuk mengubah apa pun dalam hidup Anda karena Anda baru sadar, sangat bosan dengan kehidupan sehari-sehari Anda sendiri. Akan jadi sebuah kesalahan jika Anda mencoba untuk mengubah keseluruhan hidup Anda sesuai dengan hidup saat Anda liburan.
Kenapa tidak menemukan hal-hal baik yang dapat dimasukkan dalam rutinitas hidup Anda dan dampaknya, hidup Anda tidak akan lagi terlalu membosankan. Seperti contohnya, hidup sederhana, menggunakan ponsel dan internet dalam kadar minimal, menonton televisi karena Anda butuh tahu sesuatu bukan karena mengisi waktu lengang, mengubah penampilan dan aktivitas olahraga sehari-hari, bertemu dengan lebih banyak orang, dan lain-lain. Gunakan pengalaman-pengalaman ini untuk menyegarkan kehidupan sehari-hari Anda.
Ketika Anda selesai beperjalanan, betapa penting untuk membagi segala pengalaman yang Anda rasakan selama berdarmawisata itu kepada siapa pun. Atau, Anda bisa menulis tentang itu untuk dibagikan di blog misalnya.
Terlebih, akan sangat membantu jika Anda mempublikasikan pengalaman atau foto liburan Anda di halaman publik. Jadi, Anda bisa menginspirasi sebanyak mungkin orang dari perjalanan Anda.
Ada beberapa hal penting untuk membantu Anda mengatasi masa-masa transisi antara masa baru kembali dari liburan dan rutinitas sehari-hari. Cobalah untuk tidak langsung bergelut dengan pekerjaan saat Anda sampai di rumah. Pastikan Anda baru akan bekerja ketika sudah siap atau bahkan ketika hari libur Anda memang sudah habis.
Di luar itu, pastikan Anda menyediakan banyak waktu untuk tidur nyenyak di malam hari. Tubuh Anda membutuhkannya, setelah perjalanan travel Anda yang mungkin menyerap banyak energi Anda, juga euforia. Lalu, habiskan banyak waktu dengan keluarga dan teman untuk memudahkan Anda kembali ke kehidupan normal.
Jangan mentang-mentang Anda sudah kelar liburan di satu waktu, lalu Anda memutuskan hubungan dengan dunia tersebut. Silakan tetap berhubungan dengan orang-orang yang Anda temui saat traveling atau orang-orang yang terlibat dalam perjalanan Anda.