Bingung Bagaimana Mengembangkan Bakat Anak Sejak Dini? Coba Praktikkan Jurus-jurus Berikut Ini

K. Tatik Wardayati

Editor

Bagaimana Mengembangkan Bakat Anak Sejak Dini?
Bagaimana Mengembangkan Bakat Anak Sejak Dini?

Intisari-Online.com –Sejauh mana bakat anak dapat terwujud, tergantung pada beberapa faktor pribadi, seperti minat, motivasi, nilai, dan kepribadian; dan faktor lingkungan seperti pengalaman dan kesempatan pendidikan.

Contohnya, seorang anak yang berminat besar menggambar dan menjadi pelukis, tetapi bakatnya untuk itu justru kurang, sampai sukar diharapkan menjadi pelukis ulung.

(Baca juga:Cara Sederhana Melihat Kesehatan Bayi: Cukup Lewat Kotorannya)

Seorang anak lain sebetulnya cukup berbagak menggambar, tetapi ia sendiri kurang tertarik untuk mengembakan bakatnya.

Karena, ia menilai “kerja menggambar” itu tidak bermanfaat. Ia lebih berminat menjadi insinyur bangunan.

Kedua anak itu sama-sama tidak menjadi pelukis ulung. Yang seorang berminat tetapi kurang berbakat, sedang yang lain cukup berbakat tetapi tidak berminat.

Untuk mencapai prestasi tinggi diperlukan bakat, minat, lingkungan yang menunjang, dan motivasi atau dorongan untuk berbuat.

(Baca juga:Tak Perlu Panik saat Bayi Cegukan, Ini Cara Efektif Mengatasinya)

Bagaimana mengembangkan bakat anak sejak dini. Inilah yang penting:

  1. Orangtua sendiri perlu menunjukkan minat terhadap bidang kegiatan tertentu, mempunyai hobi, senang membaca, dan menyediakan bahan bacaan yang cukup dan beragam.
  2. Menciptakan lingkungan rumah yang baik. Tempat orangtua berperan serta dalam kegaitan intelektual, atau dalam permainan yang meningkatkan daya pikir anak.
  3. Menyempatkan diri untuk mendengarkan dan menjawab pertanyaan anak dengan sungguh-sungguh. Kalau belum dapat menjawab pertanyaan anak, sebaiknya mengajak anak itu untuk mencari jawaban bersama-sama.
  4. Mengajak anak mengunjungi museum, perpustakaan, tempat bersejarah, pusat kebudayaan atau kesenian. Beri mereka kesempatan bertemu dengan orang lain yang mempunyai keahlian atau keterampilan tertentu.
  5. Memberi kesempatan kepada anak agar melakukan sesuatu sendiri, untuk memupuk kemandirian, kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab.
(Baca juga:Wajib Dicatat! Inilah 5 Kalimat yang Pantang Diucapkan Orangtua)

Namun perlu diingat bahwa orangtua harus dapat membedakan antara tindakan “memberi perhatian dan kesempatan mewujudkan bakat” dan tindakan “memaksa anak untuk berprestasi”.

Bakat seorang anak bukan sesuatu yang siap jadi, tetapi diperoleh dari, dan ikut dibentuk oleh lingkungan.

Artikel Terkait