Intisari-Online.com – Hampir setiap saat ada saja postingan mengenai metode diet baru yang diyakini bisa membuat tubuh langsing dengan cepat dan menyenangkan. Iming-iming penurunan berat badan tanpa perlu capek ini sering kali membuat orang dengan mudahnya percaya dan mengikutinya. Nah, jangan ikuti diet yang seperti ini.
Meski demikian sebaiknya Anda jangan terlalu mudah mengikuti metode diet tersebut. Diet semacam ini biasanya tidak bisa menurunkan berat badan dalam jangka panjang, sulit diikuti, dan bisa membuat tubuh kekurangan gizi. Nah, sebaiknya jangan ikuti diet yang berikut ini, karena tidak disarankan oleh para ahli:
Diet makanan mentah. Mengganti makanan yang digoreng atau diproses berulang kali dengan buah dan sayuran memang bisa menurunkan berat badan. Tetapi, ini sebaiknya jangan diikuti. Para penganut diet makanan mentah ini berkilah bahwa kadar gizi dalam sayuran dan buah akan berkurang setelah dimasak. Memang benar, tetapi proses pemasakan sebenarnya masih menyisakan serat, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan tubuh. Beberapa jenis sayuran memang harus dimasak, selain untuk meningkatkan nutrisinya, juga membunuh bakteri.
Diet Alkalin. Menurut metode diet ini, kita disarankan untuk berpantang daging, produk susu, gula, kafein, alkohol, bahan pengawet, dan makanan yang diproses. Nah, sebagai gantinya, makanan segar yang diperbanyak. Ada efek positif dari metode diet ini, yaitu kita jadi lebih banyak mengonsumsi makanan segar dan terhindar dari makanan dengan pengawet. Tetapi, tubuh sebenarnya masih membutuhkan variasi makanan. Apalagi diet ini tergolong rumit dan butuh perencanaan makan yang baik. Jarang orang yang mengikuti metode diet ini tahan melakukannya.
Diet golongan darah. Diet yang diciptakan oleh ahli naturopati Peter D’Adamo ini menganggap makanan yang kita asup memiliki reaksi kimia dengan golongan darah. Misalnya, mereka yang bergolongan darah O harus mengonsumsi daging, sayuran, dan buah, serta menghindari tepung dan susu. Sementara, orang bergolongan darah A disarankan memilih pola makan vegetarian. Dan orang dengan golongan darah B menghindari daging ayam, jagung, tepung, dan kacang-kacangan. Sayangnya, hingga sekarang tidak ada bukti ilmiah diet ketat ini efektif menurunkan berat badan.
Diet biskuit. Penggagas diet ini percaya, mengonsumsi biskuit atau cookies bisa membantu kita lebih langsing. Kita disarankan untuk sarapan, makan siang, dan ngemil, dengan cookies yang tinggi serat. Jika kita mengikuti diet ini berat badan memang turun, tetapi kita akan mengalami gejala craving (seperti ngidam) karena kita hanya boleh mengasup makanan saat makan malam.
Diet lemon. Diet ini sebenarnya sudah ada sejak lama dan memiliki banyak variasi. Mayoritas menyarankan penganut diet ini minum air yang dicampur perasan jeruk lemon. Karena lemon bersifat diuretik atau menguras air, berat badan memang akan turun. Tetapi kita berisiko dehidrasi, pusing, mual, dan lemas. Begitu kita mengonsumsi makanan padat, berat badan beresiko naik lebih besar dari berat saat dimulainya diet.
Sebenarnya, pola makan dengan gizi seimbang lebih diutamakan, termasuk pengaturan jumlah kalori yang masuk dibandingkan dengan indeks massa tubuh (IMT) dan aktivitas sehari-hari. Bila itu dilakukan maka berat badan ideal pun bisa didapatkan. Jangan lupa juga untuk berolahraga secara teratur. Dengan demikian, jangan ikuti diet seperti tadi. (kompas.com)
KOMENTAR