Putri yang telah dikembalikan kepada keluarganya tadi dijuluki dengan nama Putri Naga.
Dia dan keluarga raja menetap di pesisir pantai dan tidak kembali lagi ke daerah asalnya.
Putri Naga dan keluarga kerajaan tersebut diyakini sebagai asal usul masyarakat Tuantapa.
Makam Tuan Tapa
Setelah kejadian ini, Tuan Tapa pun jatuh sakit. Dia meninggal pada Ramadhan tahun 4 Hijriyah.
Jasadnya dikuburkan di dekat Gunung Lampu, di depan Mesjid Tuo, Gampong Padang, Kelurahan Padang, Kecamatan Tapaktuan.
Sampai saat ini, makam Tuan Tapa sering dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Makam tersebut mengalami beberapa kali perbaikan semasa Pemerintahan Hindia Belanda.
Tempat Wisata Kota Tapaktuan
Legenda ini sudah diceritakan secara turun temurun sampai saat ini.
Cerita itu pun menjadi pemikat bagi para wisatawan utuk datang mengunjungi Kota Tapaktuan.
Selain adanya legenda tersebut, kota ini memiliki banyak keindahan alam.
Ada teluk yang indah dan gugusan pantai berkarang, yaitu Pantai Teluk Tapaktuan dan Pantai Labuhan Haji.
Tempat tersebut menjadi tujuan objek wisata. Selain itu ada juga wisata menarik lainnya.
Yaitu, Wisata Air Dingin, Panorama Hatta, Pulau Dua, Genting Buaya, Ia Sejuk Panjupian, Air Terjun Twi Lhok, Batu Berlayar, atau Gua Kalam.
Baca Juga: Jangan Heran Jika Harga Tiket Saat Check-In di Counter Bandara Bisa Berubah- Ubah, Ini Alasannya
Artikel ini pernah tayang di Bobo.grid.id dengan judul "Legenda Putri Naga dan Tuan Tapa, Kisah di Balik Kota Tapaktuan Aceh"
Source | : | Bobo.grid.id |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR