Intisari-Online.com – Pemain bola Amerika Serikat, Jozy Altidore, cedera saat pertandingan sepak bola Piala Dunia antara Ghana dan Amerika Serikat di Arena das Dunas di Natal, Brasil.
Kejadian itu terjadi pada menit ke-22 saat pertandingan pertama AS di Piala Dunia 2014. Jozy Altidore tiba-tiba meringis, mencengkeram bagian belakang kaki kirinya dan jatuh ke tanah kesakitan. Ia menarik belakang kaki kirinya. Kemudian pemain bek tengah tim AS, Matt Besler, juga diganti karena cedera urat lutut. AS masih dapat mengalahkan Ghana 2 – 1, tapi para pemain yang seharusnya bertanding untuk sementara keluar dari permainan. Altidore sendiri masih belum pulih.
Pada waktu pertandingan itu, suhu udara di Natal, Brasil mencapai lebih dari 28 derajat Celcius. Panas terik selama pertandingan Piala Dunia bahkan menyebabkan keputusan pengadilan Brasil baru-baru ini memesan FIFA untuk memasukkan wajib istirahat air untuk pemain selama pertandingan jika suhu udara naik hingga 32 derajat Celcius atau lebih. Istirahat air pertama kalinya saat Piala Dunia terjadi pada tanggal 22 Juni saat pertandingan AS – Portugal.
Urat yang tertarik adalah cedera umum yang terjadi saat berolahraga dengan sekitar satu insiden terjadi per 1.000 jam bermain atau saat latihan sepak bola. Apakah suhu ekstrim dan kelembaban di Brasil memperkuat risiko itu?
Thomas Trojian, Direktur Pencegahan Cedera dan Program Olahraga di New England Musculoskeletal Institute, berbicang dengan Scientific American, tentang cedera urat lutut dan bagaimana suhu tinggi tersebut dapat mempengaruhi cedera pemain.
Trojian mengatakan bahwa suhu panas yang ekstrim belum tentu menjadi penyebab cedera urat lutut. Ini lebih terkait dengan penggunaan otot berlebihan dan musim bermain yang berkepanjangan. Pemain AS seperti Altidore, telah bermain sejak musim gugur yang lalu. Ketika ia terluka, ia berada di posisi yang kaku dan salah melangkah.
Sejumlah cedera urat lutut memang terjadi di tim AS, meski belum ditemukan hubungan langsung dengan suhu yang ekstrim. Jika cuaca panas dan kita tidak terhidrasi akan cepat mengalami kelelahan, kemudian otot-otot tidak terbakar dengan sempurna, sehingga ini menjadi lebih rentan terhadap cedera. Tetapi secara umum para peneliti belum melihat hubungan langsungnya.
Altidore kebetulan menyundul bola, namun ia melukai dirinya sendiri. Ia menyondongkan tubuh ke depan, sehingga akan meregangkan urat lutut bahkan lebih seperti ketika ia menyentuh jari-jari kakinya saat ia berlari.
Yang dimaksud dengan cedera urat lutut ketarik adalah ketika hubungan antara tendon dan otot terluka atau sebagian memisah. Urat lutut tidak seperti otot tendon biseps, yang hanya terpasang di satu tempat. Urat lutut melekat ke tulang sepanjang otot, dan itulah mengapa orang yang terkena cedera urat lutut merasa sakit di tengah kaki juga. Tenton, merupakan tali bagian dari otot, yang melekat pada otot, dan merupakan mesin yang menarik tulang.
Untuk mencegah terjadinya cedera urat lutut, dalam sepak bola ada beberapa penelitian yang membuktikan, melakukan sesuatu yang disebut latihan Nordic juga disebut urat lutut Rusia dapat memperkuat urat lutut dengan cara tertentu dan membuatnya kemungkinan terluka.
Jika cedera yang dialami ringan, sekitar 10 hari pemain akan kembali dan siap bermain. Namun jika sedang, memakan waktu empat sampai enam minggu agar pulih kembali lebih baik. Dan rasanya pemain harus keluar dari turnamen.
Secara keseluruhan, masalah kesehatan terbesar saat Piala Dunia 2014 ini selain iklim adalah serangan panas dan dehidrasi.