Intisari-Online.com – Orang-orang yang memiliki kemampuan supranatural biasanya hanya kita temukan dalam film-film fiksi ilmiah. Sekarang, kemampuan supranatural seperti membaca pikiran tidak lagi hanya imajinasi belaka. Kok bisa ya?
Seorang ilmuan Inggris Jack Gallant, telah berhasil mengembangkan teknologi untuk membaca pikiran. Meskipun tidak seperti yang digambarkan dalam fiksi ilmiah yang dapat mengetahui pikiran tertentu dari seseorang, Gallant setidaknya mampu mengetahui apa gambaran dalam pikiran seseorang.
Gallant dari University of California, Amerika Serikat, menciptakan teknologi untuk membaca pikiran, alat baru dari Functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) yang dapat membaca sinyal otak dan kemudian menerjemahkannya ke dalam sebuah gambar.
Dalam uji coba eksperimental, Gallant dan rekan-rekannya menempatkan seseorang dalam peralatan fMRI dan menunjukkan gambar kepada orang tersebut. Alat ini kemudian membaca sinyal otak dari peserta dan kemudian menggunakan algoritma untuk membuat gambaran tentang apa yang dipikirkan dengan menggunakan gambar dari database Youtube.
(Baca juga: Aplikasi Supaya Kacamata Pintar Bisa Mengambil Foto Melalui Pikiran)
Penciptaan alat yang dapat membaca pikiran ini merupakan terobosan, namun meningkatkan kekhawatiran di dalam masyarakat sendiri. Ada kekhawatiran bahwa alat tersebut akan digunakan oleh pemerintah untuk mengetahui pikiran terdalam seseorang. Kekhawatiran ini juga diamini oleh Gallant sebagai pencipta alat tersebut.
“Saya setuju jika Anda merasa takut, tetapi Anda tidak perlu takut setidaknya untuk 50 tahun ke depan,” kata Gallant seperti dikutip BBC.
Menurutnya, teknologi untuk membaca pikiran yang diciptakannya masih belum sangat efektif dan efisien dalam penggunaan sehari-hari. Dana dan tempat untuk mengadakan fMRI diperlukan sangat besar. Selain itu, orang harus berdiam saja ketika proses scanning terjadi. Ini disebabkan karena resolusi sinyal otak yang dapat ditangkat dengan alat ini sangat rendah.
“Sampai seseorang menemukan cara untuk memindai aktivitas otak yang lebih baik daripada cara yang dimiliki saat ini, tidak banyak teknologi untuk membaca pikiran,” tutup Gallant.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR