Intisari-Online.com – Bagi sebagian orang tato pada tubuh dilihat sebagai sesuatu yang kurang baik. Akan tetapi tato gigi demi kesehatan jasmani tentunya satu inovasi baru yang tak bisa dipandang sebelah mata.
(Baca juga: Mengidentifikasi Melalui DNA, Tulang, dan Gigi)
Sejumlah ilmuan di Universitas Princeton berhasil menemukan inovasi tato gigi yang bisa mengidentifikasi kerusakan gigi, penyakit gusi, dan berbagai penyakit lainnya. Sensor mungil ini terbuat dari graphene, zat yang serupa dengan materi penyusun grafit pada pensil. Graphene ini diaplikasikan pada lembaran sutra yang ekstra tipis sehingga sangat fleksibel dan bisa dilekatkan pada enamel gigi.
Tato gigi demi kesehatan jasmani ini dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai macam bakteri. Kebanyakan penyakit dapat dideteksi melalui air liur dan saluran pernafasan. Gigi merupakan salah satu organ yang terus terkena kontak dengan keduanya. Oleh karenanya gigi sangat tepat untuk dijadikan tempat meletakkan sensor pendeteksi penyakit.
Inovasi ini pernah dinobatkan Majalah New York Times sebagai salah satu “Innovations that Will Change Your Tomorrow”. Tato gigi mulai dikenal masyarakat setelah diterbitkan dalam sebuah jurnal ilmiah. Meski begitu, tim ilmuan penemu tato gigi demi kesehatan jasmani hingga hari ini belum menyatakan akan memasarkan produknya secara komersial.
(Baca juga: 'Medical Check Up ala' Dokter Gigi)
Fungsi tato gigi tentu bukan sebagai penghias tubuh. Tato gigi demi kesehatan jasmani juga tak seperti tato lain yang bisa Anda pamerkan. Akan tetapi tato yang bisa mendeteksi bakteri dengan tingkat akurasi tinggi (jauh lebih presisi dibanding cara konvensional) tentunya tidak kalah menarik, bukan? (CNN)
Penulis | : | Lila Nathania |
Editor | : | Lila Nathania |
KOMENTAR