Daging Boleh, Serat Jangan Lupa

K. Tatik Wardayati

Editor

Daging Boleh, Serat Jangan Lupa
Daging Boleh, Serat Jangan Lupa

Intisari-Online.com – Apakah benar pendapat yang menyatakan bahwa penderita darah tinggi atau hipertensi harus melakukan diet ketat supaya tidak terkena stroke?

Tidak sepenuhnya benar!

Penderita tekanan darah tinggi memang perlu mengatur pola makannya. Yang terpenting adalah “perencanaan” pola makan yang tepat. Telah terbukti cara ini ampuh menurunkan tekanan darah tinggi. Tapi, ini tak berarti tidak boleh lagi makan makanan yang enak-enak. Dengan prinsip ini, Anda hanya perlu membatasi jumlah makanan sehingga kenikmatan tetap dapat dirasakan dan berhentilah makan sebelum kenyang.

Selain itu, beberapa hal yang patut diperhatikan:

  • Membatasi asupan kalori. Ini kalau Anda memiliki kelebihan berat badan. Penurunan berat badan akan menurunkan tekanan darah secara signifikan.

  • Mengurangi asupan makanan yang banyak mengandung lemak.Sebagai contoh daging kambing atau jerohan. Sedangkan daging sapi yang tak berlemak masih sah-sah saja disantap asalkan tidak lebih dari 100 g/hari. Namun, akan lebih baik bila makan makanan terbuat dari ayam (pilihlah ayam kampung ataupun buras yang tak berlemak) atau ikan yang kaya akan asam lemak tak jenuh omega-3 yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, perlu diperhatikan cara memasaknya. Pilihlah yang direbus, dikukus, ditumis, atau dipanggang. Kalau terpaksa menggoreng, gunakanlah minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh (unsaturated) baik jenis monounsaturated atau polyunsaturated.

  • Mengurangi asupan garam (natrium klorida).Sejak lama diketahui, pengurangan asupan garam dapat mencegah dan mengatasi tekanan darah tinggi. Para ahli menganjurkan agar penderita darah tinggi mengonsumsi garam dapur kurang dari 6 g per hari (2.400 mg Na/hari), namun bagi penderita darah tinggi berat cukup 1,5 g saja. Garam yang dimaksud bukan hanya bentuk fisik garam tapi juga bahan makanan yang berbahan dasar garam seperti ikan asin, telur asin, dan taoco. Demikian juga dengan makanan yang diawetkan. Anda juga perlu membaca label pada setiap bahan makanan sebelum membeli.

  • Memperbanyak makanan berserat.Banyak mengonsumsi sayuran dan buah segar yang mengandung mineral seperti kalium dan magnesium juga dapat menurunkan tekanan darah. Menurut penelitian para ahli, peningkatan kalium membantu ginjal mengeluarkan garam dan air dari dalam tubuh sehingga membantu menurunkan tekanan darah dan tentunya menurunkan risiko terjadinya stroke. Adapun makanan yang mengandung banyak kalium antara lain: air kelapa, seledri, pisang. Penelitiannya juga menunjukkan asupan magnesium dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Contohnya adalah kacang-kacangan. (Menu Sehat)