Dalam memerangi kegemukan dan obesitas pada anak, lemak menjadi sasaran utama. Walapun jadi target utama, lemak tidak perlu dibuang sama sekali, cukup dikurangi saja. Karena tubuh anak membutuhkan lemak untuk proses tumbuh kembangnya. Hanya saja pilihlah lemak baik seperti yang terdapat pada ikan laut. Kandungan omega-3 pada ikan laut diperlukan untuk perkembangan dan fungsi otak. Anjuran para ahli gizi untuk asupan lemak pada anak dengan berat badan lebih adalah 25 – 30% dari total kalori. Untuk pola makan 1.500 kal, asupan lemak hendaknya antara 33 – 42 g, sedangkan untuk 1.800 kal, 50 – 60 g.
Susu juga merupakan sumber lemak dan sekaligus juga sumber kalsium yang baik bagi pertumbuhan tulang dan gigi. Karenanya, walaupun anak sudah memilih berat badan lebih, ia harus tetap minum susu 2 gelas per hari. Pada anak gemuk, karen kandungan lemk dalam tubuhnya sudah lebih, maka susu yang diminum haruslah susu rendah atau tanpa lemak. Tapi aturan ini tidak berlaku bagi anak di bawah usia dua tahun. Kebiasaan para ibu memberikan susu pada saat anaknya sedang tidur pulas karena khawatir anaknya lapar, perlu dihilangkan.
Anak gemuk perlu diperhatikan kadar kolesterol dalam darahnya. Soalnya, kebanyakan dari mereka kadar kolesterol dalam darahnya tinggi. Dalam sebuah penelitian terbukti anak-anak yang berberat badan lebih, apalagi sampai obesitas, pembuluh darahnya mulai mengalami pengerasan seperit yang terjadi pada orang tua sebagai akibat penumpukan lemak (plak). Bila ini terjadi, risiko mereka terkena serangan jantung koroner ataupun stroke di usia muda semakin besar. Itu sebabnya, asupan kolesterol sebaiknya batasi tidak lebih dari 300 mg per hari.
Yang penting, dalam menu mereka jangan lupa dimasukkan unsur buah dan sayur yang terkenal rendah kalori dan rendah lemak, kaya serat. Selain itu, juga mensuplai vitamin dan mineral sehingga dapat membantu mengontrol berat badan.
Ngemil tetap boleh
Rasanya, tak ada anak yang tak doyan ngemil. Kedoyanan ini bukan semata-mata salah anak tapi bisa karena meniru orang tua atau karena orang tua biasa memberikan hadiah berupa camilan seperti es krim, cokelat, permen, biskuit, ataupun snack ringan atas prestasi atau perbuatan baik si anak. Mulai sekarang, para orang tua perlu menyingkirkan kebiasaan itu. Bila ingin menghadiahkan sesuatu pada anak, berikanlah barang non-makanan atau pujian – anak biasanya senang bila dipuji.
Kebiasaan anak ngemil tak perlu dihilangkan. Sebab, ngemil terutama di antara waktu makan, misalnya saat istirahat pertama ataupun sore hari, akan memberi suplai energi tambahan buat mereka untuk belajar atau membuat PR. Hanya saja, camilannya yang sehat, tidak manis-manis, atau goreng-gorengan seperti kesukaan anak pada umumnya. Berilah mereka camilan yang rendah kalori dan lemak tapi padat gizi seperti buah, kacang-kacangan, atau agar-agar dalam porsi terukur.
Ketika suatu kali mereka diundang datang ke sebuah pesta ulang tahun, biarkan saja mereka makan es krim, kue seperti teman-temannya. Toh, itu hanya sesekali.
Tukan Tiru
Adalah sifat anak meniru orang tua dan orang di sekitarnya. Karenanya, dalam program memerangi kegemukan pada anak, keterlibatan aktif orang tua amat dibutuhkan. Mulai dari memberi contoh perilaku hidup dan makan sehat, memberikan lebih banyak waktu dan perhatian. Acara makan bersama keluarga akan menjadi waktu yang menyenangkan bagi anak daripada dia makan sendirian dan makan makanan yang buakn favoritnya. Mereka bisa makan sambil bercerita apa saja yang mereka alami hari itu.
Meja makan bisa pula menjadi ajang informasi program diet mereka. Orang tua berkesempatan memberi pengertian, misalnya mengapa sayur harus dimakan.
Atau, mencontohkan mereka mengunyah makanan sampai halus. Cara ini selain meringankan kerja alat pencernaan, juga mampu mengendalikan berat badan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR