Soda dan Obesitas: Bukan Masalah Kalori Semata

Ade Sulaeman

Editor

Soda dan Obesitas: Bukan Masalah Kalori Semata
Soda dan Obesitas: Bukan Masalah Kalori Semata

Intisari-Online.com - Sebuah iklan yang berjudul “Coming Together” membawa pesan bahwa mengonsumsi terlalu banyak kalori yang berasal dari minuman bersoda atau sumber lainnya akan mendorong naiknya berat badan. “Semua jumlah kalori, tidak peduli dari mana mereka berasal (termasuk merek minuman bersoda tersebut dan yang lainnya) pasti membawa kalori,” pernyataan pesan tersebut.

“Kalori yang berasal dari minuman bersoda dan minuman lainnya yang menggunakan pemanis dapat sangat mudah untuk dikonsumsi secara berlebihan dibandingkan kalori yang berasal dari makanan padat,” ujar Simone French, associate director dari University of Minnesota Obesity Prevention Center.

Penelitian menunjukan bahwa otak kita tidak dapat mendeteksi kalori cair sebaik yang dilakukannya pada kalori yang berasal dari makanan padat. Hal ini tentunya mempermudah kalori cair tersebut untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak. French menganggap tubuh kita tidak benar-benar sensitif sebagai sebuah pendeteksi kalori dalam bentuk cair.

Padahal, selain memproduksi minuman bersoda dalam ukuran kecil, produsen minuman bersoda juga membuat minuman dalam ukuran 20 ounce (567 gram) atau lebih hanya untuk satu porsi. Tersedianya minuman dalam ukuran besar ini, “Mendorong orang untuk mengonsumsi lebih banyak lagi,” tutur French.

Meski demikian, French menganggap langkah yang dilakukan produsen minuman bersoda tersebut merupakan sebuah langkah yang baik dan perlu dihargai. Hanya saja perusahaan masih perlu melakukan hal yang lebih dari itu. “Jika mengurangi atau bahkan menghilangkan kemasan yang berukuran besar, maka itu akan lebih membantu,” French menekankan.

French menyatakan, ketika seseorang mengonsumsi minuman bersoda, dan sumber kalori “kosong” lainnya, mereka akan kehilangan sejumlah peluang untuk mengonsumsi makanan yang lebih bernutrisi.

“Seratus kalori minuman manis menggantikan lebih banyak hal-hal yang lebih menyehatkan yang dapat kita konsumsi untuk memperoleh diet yang lebih sehat,” ujar French. Jika kalori ditambahkan pada posisi teratas makanan yang bisa kita makan, selain mengganti makanan bernutrisi, hal tersebut dapat mendorong naiknya berat badan. (MyHealthNewsDaily)