Kisah Tragis Bayu, Petugas Keamanan Gereja yang Menghadang Motor Teroris hingga Tubuhnya Hancur

Aulia Dian Permata
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

aksi heroik Bayu menghadang teroris
aksi heroik Bayu menghadang teroris

Intisari-Online.com - Tragedi bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Surabaya meninggalkan sebuah kisah yang cukup tragis.

Saat teroris yang berboncengan dengan sepeda motor menerobos masuk ke halama gereja, seorang petugas keamanan menghadangnya.

Petugas keamanan itu bernama Aloysius Bayu Rendra Wardhana.

Bayu pagi itu bertugas sebagai koordinator keamanan di Gereja Santa Maria Tak Bercela, sama seperti hari-hari ibadah pada biasanya.

Baca Juga:Inilah Bukit Nirbaya di Nusakambangan, Lokasi Eksekusi Mati para Tahanan yang Terkesan 'Angker'

Dia menghadang laju sepeda motor itu agar tidak sampai lebih dalam ke halaman gereja.

Nahas, saat motor berhenti dihadang Bayu, bom meledak sehingga tubuhnya terkena dampak ledakan tersebut.

Bayu meninggal dunia di tempat karena tragedi itu.

Ucapan bela sungkawa dari seluruh teman dan saudara Bayu memenuhi media sosial.

Baca Juga:7 Pekerjaan Aneh di Jepang yang Menyenangkan, Salah Satunya Menemani Tidur, Berminat?

Mereka menganggap Bayu adalah sebenar-benarnya penjaga.

Dia rela mengorbankan dirinya asal sepeda motor para teroris itu tidak bisa masuk lebih jauh dan menimbulkan ledakan di tempat yang dipenuhi jemaat gereja.

Bayu meninggalkan seorang istri bernama Monique Dewi Andini dan dua orang anak yang masih kecil.

Bahkan salah satu anaknya masih sangat kecil, belum ada satu tahun.

Baca Juga:Dari Celana Squidward Hingga Pintu Rumah Patrick Inilah 5 Misteri Kartun Spongebob yang Tak Anda Sadari

Unggahan istri Bayu sebagai tanda bela sungkawa yang dalam untuk mendiang suaminya juga tak kalah mengharukan.

Monique menuliskan "Hai Aaron dan Alyssia, suatu saat ketika kalian besar nanti dan ditanya oleh sekelilingmu, mana papamu. Kalian dengan bangga akan menjawab, papaku di surga".

isi status istri Bayu
isi status istri Bayu

Semasa hidupnya, Bayu dikenal sebagai orang yang taat beribadah dan juga akrab dengan teman-temannya.

Sehari-hari, pria ini bekerja sebagai fotografer, dilihat dari laman Facebook Bayu, dia memang sering mengunggah foto-foto model yang dipotretnya.

Sementara itu, istrinya bekerja sebagai guru playgroup di Saint Claire School, Surabaya.

Bayu menjadi korban jiwa bersama dengan 9 korban jiwa lainnya.

Sementara jumlah korban luka sekitar 41 orang.

Polisi masih mengusut tuntas kasus dugaan bom bunuh diri ini dan tiga lokasi gereja di Surabaya masih ditutup.

Baca Juga:Inilah 5 Narapidana yang Berhasil Kabur dari Penjara Nusakambangan, namun Nasibnya Tak Mujur Juga!

Artikel Terkait