Post-Traumatic Stress Disorder, Efek Tak Kasat Mata dari Korban Teror Bom yang Sering Menimpa Anak-anak

Kontributor 01
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

ledakan dari 3 lokasi di Surabaya
ledakan dari 3 lokasi di Surabaya

Intisari-Online.com - Minggu pagi (13/05/18) ledakan bom menyerang 3 gereja di kota Surabaya.

Saat berita ini diturunkan, sudah ada 10 orang yang tewas dan 41 orang terluka atas kejadian ini.

Tidak hanya orangtua, tapi ada anak-anak yang juga menjadi korban dalam ledakan yang terjadi pagi hari tadi.

Khusus untuk anak-anak, selain luka fisik, luka psikis sepertiPost-Traumatic Stress Disorder juga perlu diperhatikan.

Baca juga:Saksi Mata Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Seorang Wanita yang Pasang Bom di Tubuhnya dan 2 Anaknya, Ngeri

Sebab, dalam beberapa kondisi efeknya tak kalah membahayakan dibandingkan dengan luka fisik. Bahkan dalam beberapa kasus bisa lebih buruk.

Kenali gangguan stres pasca trauma akibat peristiwa traumatik:

1. Mimpi buruk

Biasanya seseorang yang mengalami trauma akan sesuatu hal akan mengalami mimpi buruk tentang peristiwa tersebut.

Baca juga:Cerita di Balik Ruang Eksekusi Mati Narapidana: Mereka Diikat pada Brankar Lalu Disuntik dengan Cairan Mematikan

2. Menghindar

Orang yang memiliki trauma akan sebuah peristiwa, maka ia akan menghindari pemikiran, percakapan, orang, atau tempat yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.

3. Berubahnya suasana hati

Seseorang akan mengalami perasaan yang berubah, mulai kehilangan semangat tentang masa depan, dan kehilangan minat dalam kegiatan sosial.

4. Reaksi yang belebihan

Mudah merasa kaget, sulit berkonsentrasi, terlalu waspada, meledak-ledak dan selalu terjaga.

Untuk menyembuhkan gangguan ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, karena gejala yang masing-masing individu berbeda.

Berikut beberapa terapi yang bisa diberikan :

Baca juga:Ahmad Dhani Kembali Dipolisikan? Inilah Efek Negatif dari Media Sosial

1. Obat-obatan

Obat-obatan bisa digunakan untuk mengobati depresi dan mengendalikan emosi mereka. Penggunaan obat-obatan ini dilakukan bersama dengan terapi untuk lebih efektif.

Namun obat-obatan ini memiliki efek samping terhadap pengkonsumsinya.

2. Psikoterapi

Konsultasi dengan psikolog untuk menyembuhkan trauma yang dialami.(FD Hinggarwati)

Baca juga:Menelisik Sosok Aman Abdurrahman, Pria yang Kabarnya Digunakan Polri Untuk Meredam Amuk Napi di Mako Brimob

Artikel Terkait