Intisari-Online.com – Klimaks saat berhubungan seks mirip kapasitor listrik, membangun gairah sampai batas tembak tercapai.
Berhenti, lalu kembali lagi ke dasar, dan akan mulai lagi dari awal.
Itu istilah sederhana yang terdengar rumit. Namun, akan terdengar rumit lagi ketika membicarakan klimaks yang dirasakan wanita.
Seperti apakah itu?
(Donat Tidak Cocok untuk Sarapan si Kecil, Begitu Juga dengan Tiga Menu Ini)
Tahap 1. Ia bangkit.
Tubuhnya mulai melumasi saluran vagina dan labia bagian dalam.
Otak memerintahkan pelepasan kimia vasoaktif peptida usus, yang meningkatkan aliran darah ke daerah panggul, pembengkakan labia dalam dan luar, dan menyebabkan ia merasakan ketegangan seksual.
Tahap 2. Tubuhnya membuka.
Bagian-bagian otak yang memproses rasa takut dan kecemasan mulai bersantai, ujung rahim naik, membuat Miss V lebih panjang.
Klitoris membengkak, seperti halnya jaringan spons sekitar uretra, yang membuat beberapa wanita seolah-olah merasa ingin buang air kecil saat terangsang.
Menyentuh klitorisnya akan membuatnya menginginkan rangsangan langsung, dan semakin bergairah.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR