Lagi, Tunanetra Ditolak Naik Pesawat (1): Tiger Air Tolak Terbangkan Penumpang Tunanetra

Mayong Suryo Laksono

Editor

Lagi, Tunanetra Ditolak Naik Pesawat (1): Tiger Air Tolak Terbangkan Penumpang Tunanetra
Lagi, Tunanetra Ditolak Naik Pesawat (1): Tiger Air Tolak Terbangkan Penumpang Tunanetra

Intisari-Online.com -Lagi-lagi penumpang tunanetra ditolak naik pesawat terbang. Senin (21/10) lalu, Hendra Jatmika Pristiwa (38), diturunkan dari kabin Tiger Air di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, sesaat sebelum terbang ke Singapura.Ia, yang membeli tiket perjalanan pada 8 Oktober dengan kartu kredit, tak mengalami hambatan sejak melakukan check-in, kendati dia tunanetra. "Bahkan seorang petugas penerbangan membantu saya ketika naik ke pesawat," katanya seperti dikutip The Jakarta Post (23/10).Tapi setelah Hendra duduk, petugas lain mengampirinya dan memintadia turun. Alasannya, Hendra tidak didampingi orang lain, dan pilot menolak terbang kalau ada penumpang penyandang disabilitas yang tidak didampingi. Dasarnya adalah Contract of Carrier (CoC), yakni kebijakan teknis setiap maskapai mengenai pelayanan terhadap penumpang.Tapi Undang-undang No 1/2009 tentang Penerbangan, khususnya Pasal 134, tidak mengatur tentang pelarangan. Justru sebaliknya, yang ditekankan adalah maskapai wajib memberikan pelayanan dan bantuan kepada penumpang penyandang disabilitas."Ini diskriminasi," kata Hendra setelah akhirnya memutuskan turun dan membatalkan penerbangan. "Saya sudah sering terbang ke banyak tempat, di dalam negeri maupun ke luar negeri, dan tidak masalah. Ini pengalaman pertama saya ditolak." Tiger Air diberitakan tidak membayarkan kompensasi atau ganti rugi apa pun. Sebaliknya, mereka menyodorkan CoC sebagai alasan penguat. "Itu bisnis saja, mereka memaksa penumpang yang harusnya satu orang menjadi dua orang," sambung Hendra.Pengalaman Hendra mengingatkan kasus serupa pada 30 Juli lalu, ketika Deny Yen Martin Rahman diturunkan dari Sriwijaya Air menjelang penerbangan Jakarta-Surabaya.