Victoria Falls dan pesiar di Sungai Zambezi membuat wisata ke wilayah ini menjadi sangat memuaskan. Setelah lelah, kuliner khas Afrika pun tersedia.
Selain di kafe di pusat kota, salah satu tempat mencicip makanan Afrika adalah The Boma. Restoran yang menyerupai pondokan-pondokan Afrika ini mengajak pengunjungnya benar-benar merasakan atmosfer Afrika. Sebelum masuk, pengunjung dipinjami selembar kain bercorak warna-warni yang diikatkan di salah satu bahu.
Menu disediakan secara buffet. Makanan utamanya barbeque daging kudu, daging guineafowl, daging sapi, serta beragam sosis. Selain itu, daging kudu dan guineafowl juga disetup. Pelengkapnya, semacam tumis bayam dan tzatza, semacam adonan gandum putih.
Sepanjang makan malam, penjaja lukis tubuh (body painting), cocktail, peramal, serta penata rambut Afrika berkeliling. Pengunjung bisa mendapatkan kepang ala Zimbabwe, lukisan unik di wajah, menikmati cocktail, atau mendengarkan ramalan sepanjang membayar.
Keriaan dibangun di akhir makan malam dengan mengajak penonton menabuh gendang bersama. Beberapa musisi dan penari memandu tabuhan dan diakhiri dengan menari bersama. Makan malam menjadi tak biasa.
Wisata yang ditawarkan memang dikemas dalam paket-paket yang menonjolkan suasana yang sangat Afrika. Tak hanya mendapatkan pemandangan alam, cuaca bersahabat, dan binatang-binatang liar yang eksotik, wisatawan juga diajak menikmati suasana tradisionalnya. (Nina Susilo/Kompas)
View Victoria Falls in a larger map
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR