Harus Cermat Memilih Produk Dana Pensiun

Ade Sulaeman

Editor

Harus Cermat Memilih Produk Dana Pensiun
Harus Cermat Memilih Produk Dana Pensiun

Intisari-Online.com - Setelah mengetahui kebutuhan dana pensiun, saatnya Anda memilih produk. Tentunya Anda harus cermat memilih produk dana pensiun untuk membiakkan dana. Sesuaikan pilihan produk dengan profil risiko Anda.

Namun, jika usia Anda kini terbilang muda dan target pensiun masih lama, instrumen yang agresif lebih tepat menjadi pilihan. Misalnya, saham, reksadana saham, atau reksadana campuran.

Anda bisa mendiversifikasi dana pensiun ke banyak produk. Misal, kebutuhan investasi untuk dana pensiun Anda Rp 1,61 juta per bulan.

Bagi dua dana tersebut ke dua produk yang masing-masing memiliki asumsi return sesuai hitungan simulasi. Langkah diversifikasi itu bisa meminimalisasi risiko berinvestasi sekaligus memudahkan Anda dalam menilai kinerja produk.

Membuka DPLK baru di bank, kata Budi, juga bisa menjadi pilihan. Produk DPLK di bank bisa membantu kedisiplinan persiapan dana pensiun.

Maklum, pencairan DPLK tidak semudah pencairan reksadana. Anda bisa terhindar dari godaan mengambil dana sebelum memenuhi target.

Paling cepat setahun setelah menjadi peserta DPLK, Anda baru bisa menarik dana. Itupun biasanya dibatasi hanya 50% dari akumulasi iuran, dan dibebani dengan beban biaya penarikan berkisar 1%–2% dari dana yang ditarik. Keuntungan lain, ada insentif pembebasan pajak selama Anda menjadi peserta.

Di pasar banyak produk DPLK ditawarkan. Bank Rakyat Indonesia (BRI), sebagai contoh, menawarkan DPLK pasar uang, DPLK pendapatan tetap, campuran, hingga DPLK saham. Masing-masing berbeda isi sesuai nama. “DPLK Saham dananya diputar di reksadana saham,” kata Zulkarnaen, bagian layanan konsumen BRI.

Di Bank Mandiri pilihannya lebih banyak. Nonny Novriany, petugas layanan konsumen Mandiri, bilang, ada lima jenis pilihan investasi DPLK Mandiri. Yaitu, investasi pasar uang, pendapatan tetap, kemudian investasi saham, investasi kombinasi dan investasi syariah.

Masing-masing pilihan investasi menentukan rumus racikan dana juga pilihan produk dasar atau underlying asset. Oh, iya, minimal iuran DPLK di bank rata-rata mulai Rp 100.000 per bulan. Bahkan iuran DPLK BNI mulai Rp 50.000 per bulan. Terbilang ringan, bukan? (Ruisa Khoiriyah, Agung Jatmiko/kontan.co.id)