Intisari-Online.com -CEO AirAsia, Tony Fernandes tetap bersikukuh bahwa AirAsia QZ8501 punya hak terbang Surabaya-Singapura tujuh kali seminggu. Klaim tegas itu diutarakan oleh Tony sebagai respon dari pernyataan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan.
“Kami sebelumnya telah menerbangi rute tersebut, dan memiliki hak untuk terbang di rute itu (Surabaya - Singapura) sebanyak tujuh kali seminggu," ujar Tony, seperti dilansir Kompas.com. Seperti yang diketahui, sebelumnya, Menteri Perhubungan mengaku sudah berbicara dengan CEO AirAsia yang mengaku salah atas penerbangan AirAsia QZ8501 yang tak sesuai izin Kemenhub.
Dalam pernyataan yang dibuat secara tertulis itu, pria tegap itu mengatakan, AirAsia sebenarnya telah mengantongi persetujuan dan slot waktu penerbangan baik dari otoritas penerbangan di Indonesia maupun di Singapura. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa apa yang terjadi kemudian hanya soal administrasi.
Saat itu, Tony merekomendasikan sistem komputerisasi yang terintegrasi di dalam otoritas penerbangan di Indonesia, seperti yang dimiliki di Singapura. Dengan menggunakan sistem komputerisasi yang terintegrasi tersebut, menurut Tony semua pihak akan berada di halaman yang sama saat mengurus perizinan.
Di laih pihak, Tony juga menyampaikan apresiasinya terhadap Kementerian Perhubungan yang telah mengevaluiasi koordinasi antara bandara dan koordinator slot agar kejadian ini tidak terulang lagi. Kita tahu, Kemenhub akhirnya membekukan izin terbang AirAsia rute Surabaya-Singapura yang berlaku sejak 2 Januari 2015. Pemberian sanksi terkait pelanggaran waktu operasional AirAsia rute Surabaya-Singapura.
Sementara itu, berdasarkan surat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara No AU.008/30/6/DRJU.DAU-2014 tanggal 24 Oktober 2014 perihal izin penerbangan luar negeri periode winter 2014/2015, rute Surabaya-Singapura yang diberikan kepada Indonesia AirAsia adalah hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.