Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-online.com -Fajar menyingsing di ufuk timur, semburat jingga membelai lembut langit Nusantara.
Di bumi pertiwi yang diberkahi keberagaman, terukir sebuah kisah tentang lahirnya Pancasila, dasar negara yang menjadi bintang penuntun bagi bangsa Indonesia.
Namun, tahukah engkau, wahai saudara sebangsa dan setanah air, mengapa nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila itu begitu penting, begitu imperatif, hingga menjadi ruh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara?
Mari kita telusuri lorong waktu, menapaki jejak-jejak sejarah yang membentuk fondasi kokoh Pancasila. Di masa penjajahan yang gelap gulita, bangsa Indonesia terbelenggu dalam kungkungan penindasan.
Impian akan kemerdekaan bagaikan bara api yang membara dalam dada, menanti saat untuk berkobar menjadi nyala api perjuangan.
Di tengah gejolak perjuangan, para pendiri bangsa, dengan jiwa patriotisme yang membara dan visi yang jauh ke depan, merumuskan dasar negara yang akan menjadi landasan bagi Indonesia merdeka.
Mereka menyadari bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan keberagaman, rumah bagi berbagai suku, agama, ras, dan golongan.
Ir. Soekarno, sang proklamator, dengan lantang menyerukan pentingnya persatuan dan kesatuan.
Beliau berpidato, "Negara Indonesia bukan negara untuk satu orang, bukan negara untuk satu golongan, baik golongan bangsawan maupun golongan kaya, tetapi negara semua buat semua, semua buat satu, satu buat semua.Negara Indonesia adalah negara persatuan dari seluruh rakyat Indonesia."
Mohammad Hatta, sang ekonom dan negarawan, menambahkan, "Kita harus berpegang teguh pada prinsip kebangsaan Indonesia. Kebangsaan yang bukan sempit, tetapi kebangsaan yang luas, yang meliputi seluruh Nusantara."
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, menekankan pentingnya pendidikan karakter yang berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa. Beliau berujar, "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani." (Di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan).
Dari pemikiran-pemikiran brilian para founding fathers inilah, lahirlah Pancasila, lima sila yang memuat nilai-nilai universal dan luhur bangsa Indonesia.
Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini mencerminkan keyakinan bangsa Indonesia akan adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber dari segala sesuatu.
Ia mengajarkan toleransi antar umat beragama, menghormati perbedaan keyakinan, dan hidup berdampingan dalam kerukunan.
Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, persamaan derajat, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ia mengajarkan kita untuk saling mengasihi, menolong, dan menghormati hak asasi manusia.
Ketiga, Persatuan Indonesia. Sila ini merupakan cerminan dari semboyan "Bhinneka Tunggal Ika", berbeda-beda tetapi tetap satu.
Ia mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Sila ini menegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, dan pemerintahan dijalankan berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Ia mengajarkan kita untuk berdemokrasi, menghargai pendapat orang lain, dan mengambil keputusan secara bersama-sama.
Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, di mana setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan.
Ia mengajarkan kita untuk bersikap adil, peduli terhadap sesama, dan bergotong royong membangun bangsa.
Namun, mengapa nilai-nilai dalam Pancasila ini bersifat imperatif, atau sangat penting?
Jawabannya terletak pada esensi Pancasila itu sendiri.
Pertama, Pancasila adalah dasar negara. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi fondasi bagi seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia menjadi sumber hukum, inspirasi bagi penyelenggaraan pemerintahan, dan pedoman bagi seluruh warga negara dalam bertindak dan berperilaku.
Kedua, Pancasila adalah ideologi negara. Sebagai ideologi negara, Pancasila merupakan cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia.
Ia menjadi pemersatu bangsa, penggerak pembangunan, dan landasan bagi pertahanan negara.
Ketiga, Pancasila adalah pandangan hidup bangsa. Sebagai pandangan hidup, Pancasila menjadi pedoman bagi seluruh warga negara dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Ia membentuk karakter bangsa, membimbing dalam mengambil keputusan, dan menjadi filter dalam menghadapi pengaruh budaya asing.
Keempat, Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa. Pancasila lahir dari nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia.
Ia mencerminkan jati diri bangsa, menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan, dan menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Kelima, Pancasila adalah perjanjian luhur bangsa. Pancasila dirumuskan dan disepakati oleh para pendiri bangsa sebagai landasan bagi Indonesia merdeka.
Ia merupakan warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi penerus bangsa.
Dengan demikian, nilai-nilai dalam Pancasila bersifat imperatif karena ia merupakan jiwa, kepribadian, dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Ia menjadi landasan bagi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjadi perekat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
Di era modern ini, di tengah arus globalisasi yang deras, nilai-nilai Pancasila semakin penting untuk dipegang teguh.
Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks, mulai dari isu kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, hingga radikalisme.
Namun, dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila, kita dapat mengatasi segala tantangan dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Pancasila adalah obor penerang di tengah kegelapan, kompas penunjuk arah di tengah badai, dan jangkar yang kokoh di tengah lautan.
Marilah kita jadikan Pancasila sebagai pedoman hidup, sebagai sumber inspirasi, dan sebagai kekuatan dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Semoga Pancasila tetap abadi, menjadi bintang penuntun bagi bangsa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.
*
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---