Foto-foto yang dihasilkan mengungkap adanya retakan dalam struktur batuan bangunan kuno tersebut.
"Kami memutuskan bahwa tempat ini membutuhkan renovasi, jadi kami menyetujui hal tersebut," kata Samuel Aghoyan, petinggi Gereja Armenia Jerusalem, kepada Associated Press.
Adapun biarawan Katolik dari ordo Fransiskan, Athanasius Macora, mengatakan, sengketa di antara berbagai sekte Kristen telah membuat pemeliharaan bangunan itu tertunda selama 200 tahun.
"Secara pribadi, saya ingin adanya restorasi bangunan saat ini. Namun, status quo di sini sangat konservatif sehingga kami harus menerima bahwa tak akan ada perubahan struktur dan akan direstorasi seperti bentuknya saat ini," ujar Macora.
Sementara itu, para ahli dari Yunani itu berjanji situs bersejarah tersebut tetap bisa dinimati turis meski sedang diperbaiki.
(kompas.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR