Sejarah Kota Solo: Berawal Dari Desa Sala Hingga Menjadi Pewaris Kesultanan Mataram Islam

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Berikut ini sejarah kota solo yang merupakan pewaris kerajaan Mataram Islam berawal dari desa Sala.
Ilustrasi - Berikut ini sejarah kota solo yang merupakan pewaris kerajaan Mataram Islam berawal dari desa Sala.

Intisari-online.com - Kota Solo, yang juga dikenal sebagai Surakarta.

Ternyata memiliki sejarah panjang dan kaya yang bermula dari sebuah desa kecil bernama Sala.

Perjalanan sejarahnya tak lepas dari peran pentingnya sebagai pewaris Kesultanan Mataram Islam, kerajaan besar yang pernah berjaya di Jawa.

Berikut ini sejarah kota solo yang merupakan pewaris kerajaan Mataram Islam berawal dari desa Sala.

Awal Mula Desa Sala

Sebelum menjadi kota besar seperti sekarang, Solo hanyalah sebuah desa kecil yang terletak di tepi Sungai Bengawan Solo.

Nama "Sala" sendiri berasal dari kata "Sela", yang berarti "batu" atau "karang".

Konon, desa ini dinamai demikian karena di wilayahnya terdapat banyak batu dan karang.

Pemindahan Keraton Mataram Islam ke Desa Sala

Pada tahun 1745, terjadi peristiwa penting yang mengubah sejarah Desa Sala.

Keraton Kartasura, pusat pemerintahan Kesultanan Mataram Islam, dihancurkan akibat Geger Pecinan, sebuah pemberontakan besar yang dilakukan oleh etnis Tionghoa.

Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Demak Berupa Tradisi yang Masih Dilakukan Hingga Saat Ini

Raja Paku Buwono II kemudian memutuskan untuk memindahkan keraton ke Desa Sala.

Pemindahan keraton ini menandai babak baru bagi Desa Sala.

Desa kecil ini mulai berkembang menjadi sebuah kota besar dengan nama baru, Surakarta Hadiningrat.

Keraton Surakarta yang megah menjadi pusat pemerintahan dan budaya Jawa selama berabad-abad.

Pewaris Kesultanan Mataram Islam

Setelah pemindahan keraton, Surakarta menjadi pewaris sah Kesultanan Mataram Islam.

Meskipun mengalami berbagai gejolak politik dan perebutan kekuasaan, Surakarta tetap menjadi pusat penting budaya dan tradisi Jawa.

Masa Penjajahan Belanda

Pada masa penjajahan Belanda, Surakarta menjadi salah satu wilayah yang penting bagi Belanda.

Belanda mendirikan berbagai kantor pemerintahan dan benteng di kota ini.

Namun, Surakarta tidak pernah tunduk sepenuhnya kepada Belanda.

Baca Juga: Sejarah Halal Bihalal di Indonesia: Sejak Kapan Tradisi Ini Ada?

Para raja Surakarta terus berusaha untuk mempertahankan kedaulatan mereka.

Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Surakarta juga memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Banyak rakyat Surakarta yang ikut bertempur melawan Belanda.

Kota ini menjadi salah satu basis perlawanan rakyat Indonesia.

Solo Modern

Setelah kemerdekaan Indonesia, Surakarta resmi berganti nama menjadi Solo.

Kota ini terus berkembang menjadi kota yang modern dan dinamis.

Solo tetap menjadi pusat budaya Jawa yang penting dan terkenal dengan berbagai tradisi dan keseniannya yang unik.

Kesimpulan

Sejarah Kota Solo merupakan kisah tentang perjalanan panjang sebuah desa kecil yang menjadi pewaris kesultanan besar.

Solo telah melalui berbagai pasang surut, namun tetap menjadi kota yang penting bagi budaya dan sejarah Jawa.

Demikian ini sejarah kota solo yang merupakan pewaris kerajaan Mataram Islam berawal dari desa Sala.

Artikel Terkait