Di bidang sastra, Kota Bagdad dikenal memiliki hasil karya yang indah dan banyak digandrungi masyarakat setempat, di antaranya adalah Alf Lailah wa Lailah atau Kisah 1001 Malam.
Di Kota Bagdad pula, lahir para ilmuwan, ulama, filsuf, dan sastrawan Islam ternama seperti Al-Khawarizmi (ahli astronomi dan matematika), al-Kindi (filsuf Arab pertama), dan al-Razi (filsuf, ahli fisika, dan kedokteran).
Supaya ilmu pengetahuan semakin maju, para khalifah juga mencetuskan beberapa kebijakan, yaitu:
- Menggalang penyusunan buku
- Menggalang penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa asing
- Mengaktifkan kegiatan ilmiah
- Mengembangkan pusat-pusat kegiatan ilmu pengetahuan
Tak hanya itu, pemerintah juga membangun berbagai macam infrastruktur serta lembaga, termasuk lembaga pendidikan.
Karena itulah pada masa Dinasti Abbasiyah, pendidikan dan pengajaran juga mengalami perkembangan sangat pesat.
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa rela meninggalkan kampung halaman demi mendapatkan ilmu pengetahuan di kota.
Saat itu sebelum lembaga pendidikan formal dibangun, masjid yang difungsikan sebagai pusat pendidikan.
Selain untuk menunaikan ibadah, masjid juga dijadikan sebagai sarana belajar bagi anak-anak, pengajian dari para ulama, serta tempat untuk berdiskusi.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR