Selain itu Kanjeng Sunan juga pernah menjadi penasihat Panembahan Senopati, Raja Mataram Islam. Walhasil, usia Sunan Kalijaga diperkirakan lebih dari 200 tahun.
Dari beberapa teori tersebut terlihat ada perbedaan yang besar mengenai usia Sunan Kalijaga.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya sumber sejarah yang otentik dan akurat.
Lalu, bagaimana dengan kisah wafatnya Sunan Kalijaga?
Menurut beberapa sumber, Sunan Kalijaga wafat setelah menyelesaikan pembangunan Masjid Agung Demak. Ia dimakamkan di Kadilangu, yang menjadi bukti bersatunya para ulama dan umara. Kadilangu dan Masjid Agung Demak seakan tak terpisahkan dengan sejarah Islam di Jawa.
Versi lain menyebut, Sunan Kalijaga wafat karena sakit kepala. Menurut Naskah Mertasinga, di hari tuanya Sunan Kalijaga tinggal di Istana Kesultanan Cirebon.
Pada suatu hari, Sunan Kalijaga menderita sakit kepala. Ia ditemani dua punakawan setianya, Ki Memek dan Ki Cengal.
Sakit Kanjeng Sunan ternyata semakin parah hingga akhirnya wafat pada tanggal 10 Muharam.
Ki Memek dan Ki Cengal lantas melaporkan kabar ini kepada Sultan Cirebon yakni Panembahan Ratu, cicit dari Sunan Gunung Jati.
Panembahan Ratu kemudian menyempurnakan jenazah Kanjeng Sunan Kalijaga. Ada yang meriwayatkan Sang Sultan hanya menemukan kain Kanjeng Sunan saja.
Ada pula yang menceritakan Panembahan Ratu memakamkannya di Kadilangu. Terlepas dari hal itu, hingga saat ini makam Sunan Kalijaga di Kadilangu selalu ramai didatangi para peziarah.
Mereka datang untuk mendoakan sosok wali besar di tanah Jawa yang sangat toleran dan penuh kasih.
Baca Juga: Ramalan Sunan Kalijaga Tentang Akhir Zaman di Pulau Jawa, Sebagian Sudah Terjadi
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR