- Ibnu Rusyid, ilmuwan yang menentang paham astronomi oleh Ptolomeus
- Ibnu Bajjah, yang mengemukakan gagasan adanya galaksi Bimasakti
Ilmu Matematika
Ilmu matematika juga berkembang pesat dan melahirkan tokoh-tokoh sebagai berikut.
- Al-Khawarizmi, penemu angka nol dan dikenal sebagai Bapak Aljabar
- Umar bin Farukhan
- Banu Musa
Hikmah
Salah satu hikmah belajar sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di masa Daulah Abbasiyah adakan kita jadi tahu bahwa Islam pada masanya pernah sejaya itu.
Ada beberapa hal yang perlu kita garis bawahi:
1. Penelitian Ilmu Pengetahuan Dilakukan oleh Umat Muslim
Dinasti Abbasiyah dapat menjadi pusat peradaban Islam karena berbagai macam penelitian dan kajian tentang ilmu pengetahuan dilakukan sendiri oleh umat muslim.
2. Melakukan Kegiatan Penerjemahan Buku Berbahasa Asing
Kegiatan penerjemahan buku berbahasa asing, seperti Yunani, Mesir, Persia, India, dan lain-lain ke dalam bahasa Arab dilakukan dengan sangat gencar.
Buku-buku yang diterjemahkan di antaranya tentang ilmu kedokteran, kimia, ilmu alam, logika, ilmu falak, filsafat, matematika, hingga seni.
Penerjemahan tersebut dilaksanakan dari generasi ke generasi pada masa kekhaIifahan Abu Ja’far, Harun ar-Rasyid, aI-Makmum, dan Mahdi.
3. Mendirikan Lembaga Baitul Hikmah
Pendirian lembaga ilmu pengetahuan yang diberi nama “Baitul Hikmah” sebagai pusat penerjemahan, penelitian, dan pengkajian ilmu perpustakaan, serta lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi) oleh Khalifah Harun ar-Rasyid.
Lembaga itu membuat umat muslim dapat mempelajari berbagai ilmu dalam bahasa Arab. Hasilnya, bermunculan sarjana-sarjana besar muslim dari berbagai disiplin ilmu yang sangat terkenal.
Selain itu, menghasilkan ulama-ulama besar yang sangat tersohor, seperti Imam Abu Hanafi, Imam Malik, Imam Syafei, Imam Hambali, Imam Bukhari, dan Imam Muslim.
4. Para Khalifah Membuka Peluang Sebesar-besarnya untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting dan mulia. Para khalifah dan pembesar lainnya membuka peluang sebesar-besarnya untuk kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Para khalifah sendiri pada umumnya adalah ulama-ulama yang mencintai ilmu, menghormati para sarjana, dan memuliakan para pujangga.
Sementara itu, berbagai hikmah dalam mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah adalah sebagai berikut.
- Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
- Menumbuhkan semangat menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia seperti yang telah dicontohkan oleh para cendekiawan Islam.
- Mengembangkan nilai-nilai kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam.
- Membina rasa kesatuan dan persatuan umat Islam dan kerukunan beragama di seluruh dunia yang tidak membeda-bedakan suku, bangsa, negara, warna kulit, dan lain sebagainya.
Begitulah artikel yang jelaskan manfaat mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pada masa Daulah Abbasiyah untuk kehidupan sehari-hari.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR