Bagaimana Corak Pemerintahan, Sosial, dan Ekonomi pada Zaman Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam?

Ade S

Editor

Kerajaan Samudera Pasai. Artikel ini membahas 'bagaimana corak pemerintahan, sosial, dan ekonomi pada zaman perkembangan kerajaan-kerajaan Islam' tersebut.
Kerajaan Samudera Pasai. Artikel ini membahas 'bagaimana corak pemerintahan, sosial, dan ekonomi pada zaman perkembangan kerajaan-kerajaan Islam' tersebut.

Intisari-Online.com - Zaman keemasan Islam di Nusantara tak hanya meninggalkan masjid dan peninggalan bersejarah, tapi juga sistem pemerintahan, sosial, dan ekonomi yang unik.

Bagaimana corak pemerintahan, sosial, dan ekonomi pada zaman perkembangan kerajaan-kerajaan Islam?

Mari kita jelajahi lebih dalam corak pemerintahan, sosial, dan ekonomi pada zaman perkembangan kerajaan-kerajaan Islam ini.

Kelak kita akan temukan warisan berharga yang ditinggalkannya bagi peradaban bangsa.

Berikut ini penjelasan corak pemerintahan, sosial, dan ekonomi di era kejayaan Islam seperti dilansir dari Bobo.ID:

Corak Pemerintahan Masa Islam

Kesultanan, sebutan bagi kerajaan di masa Islam, dipimpin oleh seorang sultan.

Sultan merupakan pemimpin tertinggi, dan terkadang memiliki sebutan lain seperti maulana, susuhan, atau panembahan.

Berbeda dengan masa Hindu-Buddha, penghormatan dewa pada raja tidak lagi dilakukan.

Para sultan memperkuat kedudukannya dengan mengaitkan garis keturunan mereka kepada Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Perlak, Benarkah Kerajaan Islam Pertama di Indonesia?

Al-Quran dan Hadist menjadi landasan utama dalam menjalankan pemerintahan.

Dalam mengambil keputusan, sultan selalu bermusyawarah dengan para ulama, seperti Wali Songo yang berperan sebagai penasihat di Kerajaan Demak.

Pengangkatan sultan pun mengikuti tradisi sebelumnya, yaitu berdasarkan garis keturunan.

Anak sultan yang mampu dan berwibawa berhak menduduki takhta kerajaan.

Corak Sosial Masa Islam

Salah satu ciri khas masa Islam adalah hilangnya sistem kasta. Masyarakat tidak lagi terikat dalam stratifikasi sosial yang kaku.

Nama-nama Arab mulai menghiasi masyarakat, seperti Muhammad, Abdullah, Umar, dan Ali. Kosakata bahasa Arab pun turut memperkaya bahasa pada masa itu.

Proses islamisasi melalui perkawinan, perdagangan, dan pendidikan melahirkan komunitas-komunitas Islam yang semakin memperkuat pengaruh Islam di masyarakat.

Ajaran Islam bagaikan mentari pagi yang membebaskan masyarakat dari belenggu sistem kasta, membuka jalan menuju kehidupan yang lebih adil dan setara.

Corak Ekonomi Masa Islam

Pada masa Islam, perdagangan menjadi nadi kehidupan ekonomi kerajaan. Banyak kerajaan yang didirikan di dekat pantai untuk memudahkan akses perdagangan.

Baca Juga: Contoh Peranan Kerajaan Islam Demak dalam Menyebarkan Islam di Pulau Jawa

Bandar-bandar atau pelabuhan menjadi tempat bertemunya para pedagang dari berbagai wilayah, baik pribumi maupun mancanegara, seperti Arab, Persia, dan Eropa.

Rempah-rempah, perhiasan, dan keramik menjadi komoditas utama yang diperdagangkan.

Pedagang Arab membawa permadani dan kain, dan mereka pun membentuk komunitas-komunitas yang dikenal sebagai Kampung Arab.

Kesimpulan

Zaman perkembangan kerajaan Islam membawa corak baru dalam pemerintahan, sosial, dan ekonomi.

Hilangnya sistem kasta, perdagangan yang maju, dan pengaruh Islam yang kental menjadi ciri khas era ini.

Kejayaan Islam di Nusantara meninggalkan warisan sejarah yang tak ternilai, menjadi pengingat bahwa peradaban bangsa ini pernah berjaya di bawah panji-panji Islam.

Kemajuan pesat di berbagai bidang pada zaman kerajaan-kerajaan Islam menunjukkan adaptabilitas dan kecerdasan masyarakat Nusantara dalam mengadopsi ajaran Islam.

Pemahaman tentang "bagaimana corak pemerintahan, sosial, dan ekonomi pada zaman perkembangan kerajaan-kerajaan Islam" ini penting untuk memahami akar sejarah dan identitas bangsa Indonesia.

Baca Juga: Ini Hasil Interaksi Budaya pada Masa Kerajaan Islam di Indonesia

Artikel Terkait