Intisari-online.com - Politik Etis, yang dikenal juga sebagai Politik Balas Budi, merupakan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada awal abad ke-20.
Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh kritik terhadap eksploitasi kolonial yang dianggap tidak adil dan tidak manusiawi.
Pelaksanaan politik etis yang paling dirasakan dalam pergerakan nasional bangsa indonesia adalahbidang pendidikan
Berikut beberapa alasan mengapa pelaksanaan Politik Etis di bidang pendidikan paling terasa dalam pergerakan nasional bangsa Indonesia:
1. Lahirnya Kaum Terpelajar
Salah satu pilar utama Politik Etis adalah edukasi. Pemerintah Hindia Belanda membuka sekolah-sekolah baru dan memberikan kesempatan kepada rakyat bumiputra untuk mengenyam pendidikan.
Hal ini melahirkan kaum terpelajar yang memiliki pengetahuan dan kesadaran politik yang lebih tinggi.
Kaum terpelajar ini kemudian menjadi motor penggerak pergerakan nasional.
Mereka mendirikan organisasi-organisasi pergerakan, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia, yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
2. Munculnya Kesadaran Nasional
Baca Juga: Selain Tanam Paksa, Mr. Van Deventer Mengusulkan Penerapan Politik Etis
Pendidikan yang diperoleh kaum terpelajar membuka wawasan mereka tentang dunia luar.
Mereka mulai mempelajari sejarah dan budaya bangsa, serta memahami kondisi politik dan ekonomi yang timpang di bawah kolonialisme.
Kesadaran ini mendorong mereka untuk menentang penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Mereka mulai menyuarakan kritik terhadap pemerintah kolonial dan menuntut persamaan hak bagi rakyat bumiputra.
3. Perkembangan Pers Nasional
Pendidikan juga mendorong perkembangan pers nasional.
Para terpelajar mendirikan surat kabar dan majalah untuk menyebarkan ide-ide mereka dan membangun kesadaran nasional.
Pers nasional menjadi alat komunikasi yang penting bagi para pergerakan nasional untuk menyebarkan informasi dan propaganda kemerdekaan.
4. Lahirnya Pergerakan Nasional
Kombinasi dari lahirnya kaum terpelajar, munculnya kesadaran nasional, dan perkembangan pers nasional melahirkan pergerakan nasional yang terorganisir.
Pergerakan nasional ini kemudian mempelopori perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai cara, seperti protes, demonstrasi, dan boikot terhadap produk-produk Belanda.
Kesimpulan
Baca Juga: Dalam Menjalankan Politik Etis, Pemerintah Hindia Belanda Menerapkan Trilogi Program Yaitu...
Meskipun Politik Etis memiliki kekurangan, pelaksanaan kebijakan ini di bidang pendidikan memiliki dampak yang signifikan terhadap pergerakan nasional bangsa Indonesia.
Lahirnya kaum terpelajar, munculnya kesadaran nasional, dan perkembangan pers nasional menjadi faktor penting dalam mendorong perjuangan kemerdekaan Indonesia.