Kemunculan mereka menjadi tonggak awal kebangkitan nasional dan pergerakan kemerdekaan. Berikut beberapa faktor utama yang mendasarinya:
1. Politik Etis (Balmoral Stelsel):
Diberlakukan tahun 1900, politik ini bertujuan memperbaiki kehidupan rakyat jajahan di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
Kebijakan ini membuka akses pendidikan bagi kaum bumiputera, termasuk untuk jenjang yang lebih tinggi seperti HBS (sekolah menengah atas) dan STOVIA (sekolah kedokteran).
2. Perkembangan Sistem Pendidikan Kolonial:
Belanda mulai menerapkan sistem pendidikan Barat di Hindia Belanda, meskipun dengan diskriminasi.
Sekolah-sekolah seperti HIS (sekolah dasar) dan MULO (sekolah menengah pertama) mulai didirikan, meskipun hanya sebagian kecil orang Indonesia yang dapat mengaksesnya.
Munculnya sekolah-sekolah ini melahirkan generasi baru terpelajar yang memiliki pengetahuan dan wawasan lebih luas.
3. Kebangkitan Nasionalisme:
Munculnya ide-ide nasionalisme di Eropa mulai memengaruhi pemikiran kaum terpelajar Indonesia.
Mereka mulai mempertanyakan sistem kolonialisme dan mendambakan kemerdekaan.Semangat nasionalisme ini mendorong mereka untuk bersatu dan memperjuangkan hak-haknya.
4. Munculnya Organisasi Pemuda:
Berdirinya organisasi pemuda seperti Budi Utomo (1908) dan Jong Sumatranen Bond (1917) menjadi wadah bagi kaum terpelajar untuk menyuarakan aspirasinya.
Organisasi-organisasi ini aktif dalam berbagai kegiatan politik dan sosial, dan menjadi motor penggerak pergerakan nasional.
5. Pengaruh Media Massa:
Perkembangan media massa seperti surat kabar dan majalah membantu menyebarkan ide-ide nasionalisme dan menumbuhkan kesadaran di kalangan rakyat.
Kaum terpelajar aktif dalam menulis artikel dan menerbitkan media massa untuk menyebarkan gagasannya.
Munculnya golongan terpelajar menjadi salah satu faktor penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia.
Mereka menjadi agen perubahan dan pemersatu bangsa, serta memainkan peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Demikianlahfaktor yang melatarbelakangi munculnya golongan terpelajar di Indonesia pada awal abad ke-20.