Intisari-online.com - Perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan Belanda mengalami perubahan strategi yang signifikan pada awal abad ke-20.
Kaum muda terpelajar, yang didorong oleh akses pendidikan dan pemikiran modern, mulai mengambil peran penting dalam pergerakan nasional.
Lalu, bagaimana perubahan strategi perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh kaum atau golongan muda terpelajar?
Mereka mempelopori strategi baru yang lebih terorganisir, terstruktur, dan berwawasan luas.
Ciri-ciri Strategi Baru
Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari strategi baru yang diadopsi oleh kaum muda terpelajar:
1. Penekanan pada Persatuan Nasional: Kaum muda terpelajar menyadari bahwa perjuangan yang terfragmentasi dan bersifat kedaerahan tidak akan mampu mengalahkan Belanda.
Mereka menggalang persatuan nasional dengan mendirikan organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo (1908), Sarekat Islam (1911), dan Indische Partij (1912).
2. Penggunaan Media Massa: Media massa seperti surat kabar dan majalah digunakan untuk menyebarkan ide-ide nasionalisme dan kesadaran politik kepada rakyat luas.
3. Pendidikan Politik: Kaum muda terpelajar mendirikan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kesadaran politik dan pengetahuan rakyat tentang hak-hak mereka.
4. Diplomasi Internasional: Kaum muda terpelajar mulai melobi komunitas internasional untuk mendapatkan dukungan bagi kemerdekaan Indonesia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR