Pertanyaan Sejuta Umat: Bolehkan Tetap Puasa Setelah Berhubungan Intim Tapi Belum Mandi Besar?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Salah satu pertanyaa sejuta umat selamat puasa: bolehkan tetap puasa setelah berhubungan intim tapi belum mandi besar?
Salah satu pertanyaa sejuta umat selamat puasa: bolehkan tetap puasa setelah berhubungan intim tapi belum mandi besar?

Intisari-Online.com -Puasa Ramadan 2024 tinggal menunggu hari.

Muhammadiyah sendiri sudah mengeluarkan putusan, puasa Ramadan 2024 akan jatuh pada 11 Maret 2024, sementara pemerintah belum mengumumkan tanggal resmi.

Salah satu pertanyaa sejuta umat selamat puasa: bolehkan tetap puasa setelah berhubungan intim tapi belum mandi besar?

Harap dicatat baik-baik:selama puasa Ramadan, suami baru diperbolehkan menggauli istrinya setelah waktu berbuka tiba.

Halalnya hubungan suam istri di malam Ramadan termaktub dalam QS. Al-Baqarah: 187 yang berbunyi:

“Dihalalkan buat kalian pada malam puasa untuk menggauli istri-istri kalian.”

Lalu muncul pertanyaan, bagaimana ketika selesai bersetubuh suami-istri kebablasan tidur sampai masuk waktunya berpuasa, tanpa lebih dulu mandi besar atau junub?

Suami-istri harus tetap mandi junub alias mandi besar lalu melanjutkan puasanya.

Tapi baiknya mandi sebelum Subuh.

Jika Imsak masih lama, baiknya mandi dulu baru sahur.

Kalau mendekati imsak baiknya sahur dulu.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Bukhari-Muslim)

Baca Juga: Tragisnya Nasib Lilias Adie, Dipaksa Mengaku Sebagai Penyihir Dan Bersetubuh Dengan Iblis, Kini Jasadnya Dicari-cari

Hadits di atas diperkuat lagi dengan ayat:

“Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam” (QS. Al Baqarah: 187).

Imam Nawawi rahimahullah berkata:

“Yang dimaksud dengan mubasyaroh (basyiruhunna) dalam ayat di atas adalah jima’ atau hubungan intim."

Dalam lanjutan ayat disebutkan:

“Ikutilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kalian”.

Jika jima’ itu dibolehkan hingga terbit fajar (waktu Shubuh), tentu diduga ketika masuk Subuh masih dalam keadaan junub.

Puasa ketika itu pun sah karena Allah perintahkan

“Sempurnakanlah puasa itu sampai datang malam.”

Niat dan tata caramandi besar

Berikut ini niat mandi junub untuk laki-laki dan perempuan.

Niat mandi junub untuk laki-laki:

"Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala."

Baca Juga:Punya Kedudukan Mulia, Inilah 6 Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Syaban

Artinya:

"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."

Niat mandi junub untuk perempuan:

"Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala."

Artinya:

"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."

Tata Cara Mandi Junub

Tata cara mandi junub bagi laki-laki dan perempuan sedikit berbeda.

Oleh karena itu, perhatikan langkah-langkah berikut ini agar tidak keliru.

Tata cara mandi junub untuk laki-laki:

1. Mengawali dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar.

2. Lalu ambil air kemudian membasuh tangan sebanyak 3 kali.

3. Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.

4. Berwudhu sebagaimana ketika hendak salat

5. Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali

6. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga

7. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali.

8. Kemudian gosoklah bagian tubuh sebanyak tiga kali, baik pada bagian depan, belakang, atau menyela rambut serta jenggot.

9. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.

Tata cara mandi junub untuk perempuan:

1. Membaca niat dalam hati

2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.

3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.

4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggunakan sabun.

5. Berwudu dengan sempurna seperti ketika hendak salat.

6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.

7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya.

8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.

Salah satu pertanyaa sejuta umat selamat puasa: bolehkan tetap puasa setelah berhubungan intim tapi belum mandi besar, semoga menjawab pertanyaan Anda sekalian.

Baca Juga: Punya Kedudukan Mulia, Inilah 6 Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Syaban

Artikel Terkait