Intisari-Online.com - “A tavola non si invecchia” Di sebuah meja makan bersama dengan keluarga dan teman, engkau tak akan menjadi tua. – Pepatah Italia
--
Berkembang sejak ratusan abad yang lalu, masakan Italia menjadi satu bagian dari kekayaan kuliner dunia. Rasanya yang khas merupakan hasil pengaruh kuliner-kuliner Barat dan Timur Tengah seperti Yunani dan Arab.
Mencari karakteristik masakan Italia asli di Indonesia tidak semudah mencari restoran pasta atau piza biasa. Banyak restoran Italia di Indonesia, namun tak semuanya autentik, karena pada dasarnya masakan Italia lebih tepat disebut masakan kampung atau masakan rumah.
Ya, masakan Italia tidak dikembangkan oleh chef atau juru masak terkenal. Kebanyakan masakan Italia dikembangkan oleh nenek atau ibu rumah tangga. Inilah yang menyebabkan masakan Italia begitu mudah diadopsi oleh siapa saja.
Kemudahan memasak dan menyiapkan juga membuat kuliner yang ini berkembang dan menyebar begitu cepat. Tak perlu ribet menyiapkan banyak bahan, cukup 4 sampai 8 bahan dan bumbu, maka Anda atau siapa pun bisa menyiapkan masakan Italia di rumah. Yang penting adalah kualitas setiap bahan, karena akan mempengaruhi setiap masakan.
Beda daerah beda rasa
Berbicara soal masakan Italia tak bisa jauh-jauh dari sejarah kuliner ibukota negeri pasta itu, Roma. Dua ribu tahun lalu masakan Roma lebih dikenal sebagai masakan orang miskin atau ‘la povera cucina’ (poor kitchen). Sedangkan para bangsawan Roma lebih suka menyantap berbagai daging dari berbagai jenis unggas dan mabuk oleh anggur (wine) kebanggaan mereka.
Mereka yang miskin memasak masakan-masakan sederhana dari hasil lumbung sayuran mereka sendiri. Sayur-sayuran dan buah-buahan segar menjadi bahan baku utama, menghasilkan masakan sederhana yang biasa disantap di pinggir-pinggir jalan. Cara makan ini nantinya berkembang menjadi apa yang mereka sebut sebagai trattoria (warung) dan osteria (bar).
Trattoria dan osteria sendiri dikelola oleh keluarga-keluarga di Italia. Mereka menyajikan masakan-masakan yang sederhana namun dimasak dengan sempurna. Apa yang mereka makan di meja makan disajikan kepada para tamu. Ini menjadi dasar dari masakan dan keramahan Italia yang sesungguhnya.
Kelebihan sesungguhnya dari masakan Italia terletak pada kesegaran bumbu dan bahan-bahan yang mereka gunakan. Seperti warga Roma zaman dahulu, mereka masih menggunakan bahan-bahan natural yang ada di alam. Keju dari susu domba peliharaan, sayur-sayuran dari ladang sendiri, atau buah dari kebun sendiri menjadi ciri khas. Selain bumbu dan bahan yang natural dan segar, mereka mengutamakan memasak masakan saat akan dimakan. Sehingga masakan yang dihidangkan lebih segar dan hangat saat disantap. Hmm…
Namun seiring berjalannya waktu, masakan Italia mulai dipengaruhi oleh kuliner-kuliner yang dibawa pendatang. Kuliner di suatu daerah lambat laun berubah dan memiliki karakteristik mereka sendiri. Masakan daerah utara Italia misalnya, lebih banyak menggunakan mentega, krim dan daging ternak seperti ayam, sapi dan domba, karena pengaruh Prancis dan Jerman. Sedangkan daerah selatan seperti Sisilia atau Sardinia lebih gemar menggunakan tomat dan hasil segar lautan Italia.
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Jeffrey Satria |
KOMENTAR