Maka, memakai pakaian berwarna hitam atau putih saat Imlek dianggap tidak pantas dan bisa mendatangkan nasib buruk.
Sebaliknya, pilihlah pakaian berwarna merah, kuning, emas, atau warna-warna cerah lainnya yang melambangkan kebahagiaan, keberanian, kemuliaan, dan keberuntungan.
6. Jangan menangis atau bertengkar. Suasana hati dan emosi juga berpengaruh pada keberuntungan saat Imlek.
Jangan biarkan dirimu atau orang-orang di sekitarmu menangis atau bertengkar saat Imlek, karena hal ini bisa mengusir energi positif dan menarik energi negatif.
Jika ada masalah atau konflik, sebaiknya selesaikan dengan damai dan bijaksana. Jika ada anak-anak yang menangis, segera tenangkan dan bujuk mereka agar berhenti.
Jaga agar suasana Imlek tetap harmonis, damai, dan bahagia.
7. Jangan makan bubur. Makanan yang dikonsumsi saat Imlek juga memiliki makna simbolis. Bubur, misalnya, dianggap sebagai makanan orang miskin atau sakit, sehingga tidak boleh dimakan saat Imlek.
Makan bubur saat Imlek dipercaya bisa membuatmu hidup susah dan menderita sepanjang tahun.
Sebaliknya, makanlah makanan yang melambangkan kemakmuran, kesehatan, dan panjang umur, seperti nian gao (kue beras), jiao zi (pangsit), tang yuan (bola-bola ketan), dan yu (ikan).
8. Jangan menggunakan gunting atau pisau. Menggunakan alat-alat tajam seperti gunting atau pisau juga dilarang saat Imlek, karena bisa “memotong keberuntungan” atau “memotong hubungan” dengan orang-orang yang dicintai.
Jika kamu perlu memotong sesuatu, sebaiknya lakukan sebelum Imlek, atau tunggu sampai beberapa hari setelahnya.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR