Intisari-Online.com -Kebudayaan, di mana pun tempatnya, pasti akan berubah.
Sebuah kebudayaan bisa berubah maju begitu pesat, bisa juga hancur lebur tinggal menyisakan cerita.
Lalu apasaja faktor-faktor penyebab, pendorong dan penghambat terjadinya perubahan kebudayaan?
Pertama-tama, kita akan membahas tentang faktor penyebab perubahan kebudayaan.
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, setiap masyarakat dengan kebudayaan senantiasa mengalami perubahan.
Ada yang berubah secara lambat dan ada pula yang berubah dengan cepat.
Terdapat perubahan kebudayaan yang dilakukan secara sengaja, artinya masyarakat menghendaki terjadinya perubahan.
Ada juga yang terjadi tanpa disadari, tidak disengaja, dan tidak direncanakan.
Terdapat faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, hal ini disebut dengan faktor internal sedangkan faktor eksternal adalah faktor penyebab yang berasal dari luar (Haryono 2022).
Faktor internal antara lain:
1) Faktor demografis, berkaitan dengan bertambah atau berkurangnya penduduk yang akan mempengaruhi ketersediaan kebutuhan hidup
2) Perubahan lingkungan, dapat terjadi karena bencana alam atau faktor lain.
Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, dan gunung meletus berakibat dipindahkannya masyarakat ke tempat yang baru.
Hal tersebut dapat mengubah kebudayaan masyarakat karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan sekitar
Baca Juga: Apa Tahapan Pertama Dalam Menyusun Etnografi Dan Mengapa Demikian?
3) Konflik sosial, dapat mengarah pada revolusi sosial budaya yang mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan; terutama saat terjadi perbedaan pandangan dan kepentingan di masyarakat majemuk.
Adapun faktor eksternal terjadi karena pengaruh kebudayaan lain.
Adanya interaksi dengan masyarakat lain dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain: peperangan, pendudukan atau kolonisasi, dan perdagangan atau penyebaran agama.
Pada era sekarang, berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi, pengaruh kebudayaan lain menjadi faktor dominan dalam proses perubahan kebudayaan.
Kedua, faktor pendorong perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan dapat terjadi secara mudah dan cepat dengan adanya faktor-faktor pendorong berikut:
1) Keterbukaan masyarakat.
Masyarakat yang terbuka untuk berinteraksi dengan masyarakat lain akan menimbulkan proses difusi, yaitu proses penyebaran kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
2) Penduduk yang heterogen.
Kondisi penduduk yang beragam latar belakang ras, kepercayaan, ideologi, pendidikan, dan sebagainya, dapat menimbulkan berbagai keinginan dan gagasan serta menjadi pendorong perubahan kebudayaan.
3) Sistem pendidikan yang maju.
Kemajuan sistem pendidikan, terutama pendidikan formal yang meluaskan pengetahuan dan wawasan dapat mendorong gagasan baru dalam proses perubahan kebudayaan.
Baca Juga: Etnografi Merupakan Pekerjaan Mendeskripsikan Suatu Kebudayaan, Apa Maksud Pernyataan Tersebut?
4) Ketidakpuasan warga masyarakat terhadap keadaan yang ada dalam berbagai aspek kehidupan.
5) Adanya keinginan untuk maju dan berinovasi serta sikap menghargai karya orang lain.
6) Berorientasi ke masa depan.
Masyarakat yang memiliki visi, misi dan tujuan kehidupan akan selalu dinamis dan kreatif untuk selalu berusaha melakukan pembaruan dalam kehidupan mereka.
Ketiga, faktor penghambat perubahan kebudayaan.
Selain faktor pendorong perubahan, terdapat juga faktor yang menghambat perubahan kebudayaan.
Faktor-faktor penghambat perubahan kebudayaan tersebut, antara lain:
1) Kurang adanya interaksi dengan masyarakat lain.
Masyarakat yang tertutup, terisolasi atau terasing, dan tidak berinteraksi dengan masyarakat lain akan berakibat tidak mengetahui perkembangan atau kemajuan yang ada di tempat lain.
Biasanya masyarakat tersebut terbelenggu oleh pola pikir dan tradisi yang tidak berkembang ke arah kemajuan.
2) Keterlambatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kondisi masyarakat yang ilmu pengetahuan dan teknologinya terlambat akan melahirkan masyarakat yang tidak dinamis, tidak mampu berkembang karena keterbatasan wawasan dan pemikiran atau gagasan.
3) Kekhawatiran terjadinya gejolak pada masyarakat.
Masyarakat yang merasa hidup dalam harmoni dan keselarasan berusaha menjaga dan mempertahankannya.
Dengan demikian, terjadinya perubahan yang dapat menggoyahkan atau mengganggu integrasi masyarakat cenderung dihindari.
4) Prasangka terhadap hal-hal baru.
Prasangka negatif kadang timbul karena pengalaman masa lalu yang buruk dalam hubungannya dengan masuknya hal baru atau interaksi dengan masyarakat lain.
5) Sikap masyarakat yang konservatif.
Sikap masyarakat yang cenderung mengagungkan masa lalu dan tradisi, yang tidak dapat diubah akan menghambat perubahan.
Itulahapasaja faktor-faktor penyebab, pendorong dan penghambat terjadinya perubahan kebudayaan, semoga bermanfaat untuk para sidang pembaca.
Baca Juga: Kewajiban dan Larangan dalam Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa