Kisah Presiden Soekarno Pernah Getarkan Dunia Karena Inginkan Reformasi PBB pada 1960

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Presiden Soekarno pernah meminta reformasi PBB pada tahun 1960.
Ilustrasi - Presiden Soekarno pernah meminta reformasi PBB pada tahun 1960.

Intisari-online.com - Presiden Republik Indonesia (RI) pertama, Sukarno, membuat gempar dunia internasional.

Pada waktu ini membawakan pidato yang berjudul "To Build The World A New" yang berarti "Membangun Dunia Kembali".

Pidato itu dikemukakannya di depan Sidang XV Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 30 September 1960.

Dalam pidatonya tersebut, Sukarno berusaha mengajak negara-negara anggota PBB untuk turut serta dalam memperjuangkan nasib negara di Asia Afrika.

Ia juga mengkritik struktur dan mekanisme PBB yang dianggap tidak mencerminkan dinamika politik dan kekuatan dunia saat itu.

Karena ia menilai bahwa PBB didominasi oleh negara-negara besar yang sering mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Sementara negara-negara baru yang baru merdeka tidak mendapat perhatian dan perlindungan yang layak.

Sukarno menawarkan beberapa usulan untuk mereformasi PBB, antara lain:

1. Memindahkan Sekretariat Jenderal PBB dari Amerika Serikat ke tempat yang lebih netral, seperti Jenewa, Asia, atau Afrika.

2. Meninjau ulang Piagam PBB yang dibuat pada tahun 1945, agar sesuai dengan realitas global yang berubah begitu cepat.

3. Membuka keanggotaan Dewan Keamanan PBB untuk negara-negara berkembang, agar tidak hanya diisi oleh negara-negara besar yang menentukan perang dan damai.

Baca Juga: Detik-detik Dramatis Menlu Retno Marsudi Walk Out Saat Israel Pidato di PBB

4. Meninjau ulang sekretariat PBB, agar lebih profesional dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan politik negara tertentu.

5. Menerima semua bangsa yang ingin bergabung dengan PBB, tanpa diskriminasi atau pengecualian.

6. Membagi lebih adil personil PBB di antara lembaga-lembaganya, agar tidak didominasi oleh orang-orang dari negara tertentu.

Sukarno juga memperkenalkan konsep Pancasila sebagai dasar ideologi dan politik Indonesia di depan para pemimpin dunia.

Ia dengan bangga menyatakan bahwa Pancasila merupakan hasil dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang bersifat universal dan humanis.

Kemudian mengajak negara-negara lain untuk menghormati dan menghargai keberagaman dan kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia.

Pidato Sukarno di Sidang Umum PBB 1960 merupakan salah satu pidato terbaik dan terberani yang pernah disampaikan oleh seorang pemimpin negara.

Ia menunjukkan semangat nasionalisme dan anti-imperialisme yang kuat, serta visi global yang luas.

Lalu, beliau juga menantang status quo dan ketidakadilan yang terjadi di dunia.

Pidato ini mencerminkan kepribadian dan pemikiran Sukarno sebagai seorang revolusioner dan negarawan.

Artikel Terkait