- Mayor Daan Mogot, komandan Resimen IV Tangerang dan Akademi Militer Tangerang. Ia gugur di dalam gedung saat merundingkan penyerahan senjata dengan Jepang. Ia ditembak di dada oleh Mayor Jenderal Kuroda.
- Mayor Wibowo, wakil komandan Resimen IV Tangerang dan Akademi Militer Tangerang. Ia gugur di dalam gedung saat merundingkan penyerahan senjata dengan Jepang. Ia ditembak di kepala oleh Mayor Jenderal Kuroda.
Baca Juga: Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak Saat Itu
- Letnan Soetopo, perwira Resimen IV Tangerang dan Akademi Militer Tangerang. Ia gugur di dalam gedung saat merundingkan penyerahan senjata dengan Jepang. Ia ditembak di perut oleh Mayor Jenderal Kuroda.
- Letnan Soebianto, perwira Resimen IV Tangerang dan Akademi Militer Tangerang. Ia gugur di dalam gedung saat merundingkan penyerahan senjata dengan Jepang. Ia ditembak di leher oleh Mayor Jenderal Kuroda.
- Letkol Singgih, perwira Resimen IV Tangerang dan Akademi Militer Tangerang. Ia gugur di luar gedung saat memimpin pasukan Indonesia melawan serangan Jepang. Ia ditembak di dada oleh seorang serdadu Jepang.
- Kapten Enjon, perwira Resimen IV Tangerang dan Akademi Militer Tangerang. Ia gugur di luar gedung saat memimpin pasukan Indonesia melawan serangan Jepang. Ia ditembak di kepala oleh seorang serdadu Jepang.
- Subianto Djojohadikusumo, taruna Akademi Militer Tangerang dan paman dari Prabowo Subianto. Ia gugur di luar gedung saat memimpin pasukan Indonesia melawan serangan Jepang. Ia ditembak di dada oleh seorang serdadu Jepang.
- Sujono Djojohadikusumo, taruna Akademi Militer Tangerang dan paman dari Prabowo Subianto. Ia gugur di luar gedung saat memimpin pasukan Indonesia melawan serangan Jepang. Ia ditembak di perut oleh seorang serdadu Jepang.
- 29 taruna Akademi Militer Tangerang lainnya yang gugur di luar gedung saat mempertahankan diri dan melawan serangan Jepang.
Dampak dan Makna Pertempuran Lengkong
Pertempuran Lengkong merupakan salah satu peristiwa yang menunjukkan semangat juang dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Meskipun kalah jumlah dan persenjataan, mereka tidak takut menghadapi musuh yang lebih kuat dan berani mati demi mempertahankan tanah air.
Pertempuran Lengkong juga menjadi bukti bahwa Akademi Militer Tangerang telah melahirkan para perwira dan taruna yang berani, cakap, dan setia kepada bangsa dan negara.
Akademi Militer Tangerang merupakan cikal bakal dari Akademi Militer Nasional, yang kini menjadi Akademi Militer Magelang.
Pertempuran Lengkong juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Salah satu bentuk penghormatan tersebut adalah dengan memperingati tanggal 25 Januari sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR