Sejarah Kerajaan Demak Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa, Hingga Raja Terakhirnya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa.
Ilustrasi - Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa.

Intisari-online.com - Kerajaan Demak adalah salah satu kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa pada abad ke-15.

Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, seorang keturunan Majapahit yang memeluk agama Islam.

Raden Patah merupakan putra dari Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit, dan seorang putri dari Cina yang bernama Kangjeng Ratu Campa.

Kerajaan Demak berkembang pesat di bawah pemerintahan Raden Patah dan penerusnya, Pati Unus dan Trenggana.

Kerajaan ini berhasil menguasai wilayah pesisir utara Jawa, termasuk pelabuhan-pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Gresik, dan Surabaya.

Kerajaan ini juga berperan besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa dan Nusantara, dengan bantuan dari para ulama dan wali, seperti Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, dan Sunan Gunung Jati.

Kerajaan Demak mengalami kemunduran setelah kematian Trenggana pada tahun 1546.

Kerajaan ini terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil yang saling bersaing, seperti Pajang, Surabaya, Mataram, dan Banten.

Kerajaan Demak akhirnya runtuh pada tahun 1587, setelah diserang oleh Mataram dan Banten.

Kerajaan Demak meninggalkan warisan budaya yang kaya, seperti arsitektur, seni, sastra, dan tradisi.

Salah satu contoh yang paling terkenal adalah Masjid Agung Demak, yang merupakan masjid tertua di Jawa dan salah satu simbol Islam di Indonesia.

Baca Juga: Berikut Bentuk Peninggalan Sejarah Pada Masa Kerajaan Hindu Budha

Masjid ini dibangun pada masa Raden Patah, dengan menggunakan kayu jati dan hiasan ukiran yang indah.

Masjid ini juga memiliki menara yang unik, yang disebut Saka Guru, yang terbuat dari satu batang kayu yang utuh.

Sementara itu, Arya Penangsang menjadi raja kelima sekaligus raja terakhir Kerajaan Demak.

Ia berusaha mempertahankan kekuasaan Demak dengan menghadapi pemberontakan dari beberapa daerah, seperti Pajang, Surabaya, Mataram, dan Banten.

Kemudian juga berkonflik dengan para wali, terutama Sunan Kudus, yang tidak setuju dengan kebijakannya yang intoleran terhadap agama lain.

Ia bahkan mencoba membunuh Sunan Kalijaga, tetapi gagal.

Akhirnya, Arya Penangsang tewas pada tahun 1587, dalam pertempuran melawan Jaka Tingkir, adipati Pajang yang juga menantu Raden Patah.

Jaka Tingkir berhasil menusuk perut Arya Penangsang dengan keris Kyai Setan Kober, yang merupakan hadiah dari Sunan Kalijaga.

Keris itu terbuat dari besi yang berasal dari pintu Masjid Agung Demak, yang dicuri oleh Arya Penangsang.

Dengan kematian Arya Penangsang, Kerajaan Demak pun runtuh. Kekuasaan Demak beralih ke Pajang, yang kemudian juga digantikan oleh Mataram.

Kerajaan Demak hanya bertahan selama satu abad, tetapi meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam perkembangan Islam di Nusantara.

Baca Juga: Mengungkap Puncak Kejayaan Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Hindu Tertua di Pulau Jawa

Demikianlah sejarah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yaitu kerajaan Demak.

Artikel Terkait