Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan di Sekolah dan Masyarakat

Ade S

Penulis

Ilustrasi. Artikel ini menjelaskan penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat, serta manfaat dan tantangan yang dihadapi.
Ilustrasi. Artikel ini menjelaskan penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat, serta manfaat dan tantangan yang dihadapi.

Intisari-Online.com -Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menggambarkan keberagaman dan keutuhan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dipertahankan.

Namun, bagaimana cara menerapkan semboyan ini dalam kehidupan sehari-hari?

Dalam artikel ini, Intisariakan menjelaskan penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat, serta manfaat dan tantangan yang dihadapi.

Intisarijuga akan mengulas asal usul, makna dan tujuan semboyan ini.

Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan dan motivasi untuk menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Asal Usul Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kitab Kakawin Sutasoma, sebuah karya sastra Jawa Kuno yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14.

Kitab ini menceritakan kisah Raja Sutasoma yang berusaha menyebarkan ajaran Buddha di tengah kerajaan Majapahit yang beragam agama dan kepercayaan.

Dalam kitab ini terdapat kalimat "Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa", yang artinya meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu, tidak ada pengabdian yang bercabang.

Kalimat ini menggambarkan sikap toleransi dan harmoni yang dianut oleh Raja Sutasoma dan rakyat Majapahit.

Baca Juga: Penting Bagi Bangsa dan Negara Indonesia, Ini Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Makna Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna meskipun berbeda-beda, namun tetap satu.

Makna ini menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras, namun tetap bersatu sebagai Bangsa Indonesia.

Keanekaragaman ini bukanlah hal yang mengancam, melainkan hal yang menyatukan dan mempererat hubungan kehidupan di antara masyarakat Indonesia.

Semboyan ini juga menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang menghormati hak asasi manusia, demokrasi, dan keadilan sosial.

Semboyan ini juga mengajak masyarakat Indonesia untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada, tanpa harus mengorbankan identitas dan kepentingan nasional.

Contoh Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan di Sekolah dan Masyarakat

Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:

- Di sekolah, siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang beragam minat dan bakatnya, seperti pramuka, paskibra, paduan suara, teater, dan lain-lain.

Hal ini dapat meningkatkan rasa saling kenal dan hormat antara siswa yang memiliki latar belakang, agama, suku, dan budaya yang berbeda.

- Di masyarakat, warga dapat menggelar acara-acara yang merayakan keberagaman dan kekayaan bangsa Indonesia, seperti peringatan hari besar keagamaan, hari kemerdekaan, hari kesaktian Pancasila, dan lain-lain.

Hal ini dapat mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antara warga yang berbeda keyakinan, ras, dan golongan.

- Di sekolah dan masyarakat, siswa dan warga dapat belajar tentang sejarah, makna dan tujuan semboyan Bhinneka Tunggal Ika melalui media sosial, buku, film, lagu, dan bentuk seni lainnya.

Hal ini dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap semboyan ini sebagai landasan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat adalah salah satu cara untuk menjaga dan mempromosikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan persatuan bangsa Indonesia.

SemogaAnda dapat terinspirasi dan berkontribusi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit, Ini Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Artikel Terkait