Intisari-Online.com - Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menggambarkan keberagaman dan keutuhan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dipertahankan.
Namun, bagaimana cara menerapkan semboyan ini dalam kehidupan sehari-hari?
Dalam artikel ini, Intisari akan menjelaskan penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat, serta manfaat dan tantangan yang dihadapi.
Intisari juga akan mengulas asal usul, makna dan tujuan semboyan ini.
Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan dan motivasi untuk menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Asal Usul Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kitab Kakawin Sutasoma, sebuah karya sastra Jawa Kuno yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14.
Kitab ini menceritakan kisah Raja Sutasoma yang berusaha menyebarkan ajaran Buddha di tengah kerajaan Majapahit yang beragam agama dan kepercayaan.
Dalam kitab ini terdapat kalimat "Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa", yang artinya meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu, tidak ada pengabdian yang bercabang.
Kalimat ini menggambarkan sikap toleransi dan harmoni yang dianut oleh Raja Sutasoma dan rakyat Majapahit.
Baca Juga: Penting Bagi Bangsa dan Negara Indonesia, Ini Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
KOMENTAR