Kemudian, pendil ditutup dengan kain putih dan diberi lubang kecil dengan bambu agar tetap mendapat udara.
Paraji (dukun bersalin) akan membawa dan menaungi pendil sampai dikubur di halaman rumah atau dihanyutkan ke sungai sesuai dengan adat.
Saat mengubur tembuni, paraji juga akan membaca doa untuk meminta keselamatan.
Di sekitar kuburan tembuni, akan ada pelita atau lampu yang tetap menyala sampai tali pusat bayi terputus dari perutnya.
5 Tradisi Kelahiran Lain dalam Adat Sunda
Ada 5 tradisi kelahiran lain yang dilakukan oleh masyarakat Sunda selain tradisi tembuni, yaitu:
1. Upacara Nenjrag Bumi
Upacara nenjrag bumi adalah adat menumbuk alu, atau batang kayu yang tebal ke bumi. Ritual ini bertujuan agar bayi nantinya menjadi berani, tidak gampang takut dan kaget.
Ada dua pilihan yang bisa dilakukan, yaitu menumbuk alu tujuh kali ke bumi dekat bayi atau membaringkan bayi di atas pelupuh (lantai bambu yang dipotong-potong), dan diteruskan dengan sang ibu yang menginjak-injak pelupuh dekat bayi.
2. Upacara Puput Puseur
Upacara puput puseur dimulai dengan memotong tali pusar bayi.
KOMENTAR