Intisari-online.com - Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, termasuk bahasa, aksara, dan kesusastraan.
Oleh sebab itu penting memiliki penguasaan bahasa daerah dan kemampuan membaca aksara tradisonal.
Menurut data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, terdapat sekitar 652 bahasa daerah yang digunakan oleh berbagai suku bangsa di Indonesia.
Selain itu, terdapat juga 12 aksara daerah yang merupakan bagian dari kekayaan kesusastraan dan budaya Indonesia, yaitu aksara Jawa, Bali, Sunda Kuno, Bugis atau Lontara, Rejang, Lampung, Karo, Pakpak, Simalungun, Toba, Mandailing, dan Kerinci.
Aksara-aksara daerah ini berasal dari aksara Pallawa yang berasal dari India Selatan, kecuali aksara Jawi, Pegon, dan Bilang-bilang yang berasal dari abjad Arab, dan aksara Nagari yang berasal dari India Utara.
Kesusastraan lama adalah karya sastra yang berbentuk lisan atau ucapan, yang sering juga disebut sebagai sastra Melayu.
Kesusastraan lama mencakup dongeng, mitos, legenda, sage, fabel, parabel, gurindam, pantun, hingga mantra.
Penguasaan bahasa daerah, dan kemampuan membaca aksara tradisional serta kesusastraan lama itu penting karena merupakan bagian dari kearifan lokal suatu daerah atau bangsa agar masyarakatnya dapat lebih memahami sejarah, kepercayaan, dan nilai-nilai masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Bahasa, aksara, dan kesusastraan adalah media yang digunakan untuk menyampaikan dan melestarikan budaya suatu daerah.
Dengan menguasai bahasa daerah, dan kemampuan membaca aksara tradisional serta kesusastraan lama, kita dapat menikmati dan menghargai karya-karya sastra yang merupakan warisan leluhur kita.
Kita juga dapat belajar dari hikmah dan pelajaran yang terkandung dalam karya-karya sastra tersebut.
Baca Juga: Apa Ungkapan Dalam Berbagai Bahasa Daerah Mengenai Frase,
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR