Apa Ungkapan Dalam Berbagai Bahasa Daerah Mengenai Frase, "Lebih Dahulu Sesal Pendapatan, Sesal Kemudian Tidaklah Berguna"?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

 "Lebih Dahulu Sesal Pendapatan, Sesal Kemudian Tidaklah Berguna"?
"Lebih Dahulu Sesal Pendapatan, Sesal Kemudian Tidaklah Berguna"?

Intisari-onlie.com - Frase "lebih dahulu sesal pendapatan, sesal kemudian tidaklah berguna" adalah sebuah peribahasa yang mengandung makna bahwa kita harus berpikir matang-matang sebelum melakukan sesuatu, karena jika kita menyesal di kemudian hari, penyesalan itu tidak akan memberikan manfaat apa pun.Peribahasa ini sering digunakan untuk memberikan nasihat atau peringatan kepada seseorang yang akan mengambil keputusan penting dalam hidupnya.Peribahasa ini memiliki padanan atau ungkapan yang serupa dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia.Berikut adalah beberapa contoh ungkapan dalam bahasa daerah yang memiliki makna yang sama dengan frase "lebih dahulu sesal pendapatan, sesal kemudian tidaklah berguna":- Bahasa Jawa: "Sekawan-kawan, soko wis pitulung lan pasrah, wis ora berguna, sesal iku mung biso ngisor ngisor" yang berarti lebih baik kita bersama-sama membantu dan mengalahkan diri sendiri untuk menghindari penyesalan di masa depan, karena penyesalan hanya bisa datang terlambat dan tidak akan bermanfaat lagi.- Bahasa Sunda: "Ngarasa heula, ngarasa kahirupan, ngarasa kahirupan, ngarasa heula" yang berarti merasakan dahulu, merasakan kehidupan, merasakan kehidupan, merasakan dahulu.Ungkapan ini mengajarkan kita untuk merasakan dampak dari setiap tindakan yang kita lakukan, agar kita tidak menyesal di kemudian hari.- Bahasa Minang: "Sakik dulu baru manjo, sakik kini indak guno" yang berarti sakit dahulu baru enak, sakit sekarang tidak berguna.Ungkapan ini menyarankan kita untuk bersabar dan berusaha keras dalam menghadapi kesulitan, karena jika kita menyerah dan menyesal, kita tidak akan mendapatkan hasil yang baik³.- Bahasa Bugis: "Mappesona riolo, mappesona riolo, mappesona riolo" yang berarti menyesal dahulu, menyesal dahulu, menyesal dahulu.Ungkapan ini menekankan pentingnya menyesal sebelum melakukan sesuatu yang salah, karena jika kita menyesal setelahnya, kita tidak akan bisa mengubah apa yang telah terjadi.Baca Juga: Mengapa Keberagaman Dalam Masyarakat Dapat Memicu Konflik?- Bahasa Bali: "Nenten wenten pangastiti, nenten wenten pangastiti, nenten wenten pangastiti" yang berarti tidak ada penyesalan, tidak ada penyesalan, tidak ada penyesalan.Ungkapan ini mengajak kita untuk hidup tanpa penyesalan, karena penyesalan tidak akan membawa kita ke mana-mana.Dari contoh-contoh di atas, kita dapat melihat bahwa frase "lebih dahulu sesal pendapatan, sesal kemudian tidaklah berguna" memiliki ungkapan yang berbeda-beda dalam bahasa daerah, namun memiliki makna yang sama.Ungkapan-ungkapan ini dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita untuk berpikir positif dan bijak dalam mengambil keputusan, agar kita tidak menyesal di masa depan.Itulah makna frasa "lebih dahulu sesal pendapatan, sesal kemudian tidaklah berguna"

Artikel Terkait