Intisari-Online.com -Pada awalnya Pol Pot dan Khmer Merah yang berkuasa di Kamboja adalah sekutu Vietnam.
Tapi karena satu dan lain hal, Vietnam kemudian menggulingkan rezim yang menganut sistem komunis radikal itu.
Inilah peristiwa ketika komunis moderat menghancurkan komunis radikal.
Bagaimana ceritanya?
Pol Pot mendirikan Khmer Merah pada 1960-an di tengah hutan tropis Kamboja yang lebat.
Seperti disebut di awal, rezim ini mengusung ideologi komunis radikal.
Khmer Merah bercita-cita melakukan revolusi untuk menyingkirkan semua pengaruh Barat di Kamboja.
Mereka juga ingin mengubah negeri itu menjadi sebuah komunitas pertanian.
Di awal-awal, persisnya pada 1970-an, gerilyawan Khmer Merah memulai pemberontakan besar-besaran melawan pasukan pemerintah Kamboja.
Mereka didukung olehmiliter Vietnam Utara dan Viet Cong.
Dalam waktu singkat, Khmer Merah berhasil menguasai hampir sepertiga wilayah negeri itu.
Tapi pada 1973 Vietnam meninggal Kamboja setelah Amerika Serikat mengebom wilayah tersebut.
Kepergian pasukan Vietnam itu menciptakan kekosongan kekuasaan yang justru digunakan Pol Pot untuk membesarkan Khmer Merah.
Pada April 1975, pasukan Khmer Merah berhasil merebut Phnom Pehn, menumbangkan rezim pemerintah pro-Amerika.
Mereka kemudian mendirikan pemerintahan baru bernama Republik Rakyat Kamboja.
Sebagai pemimpin baru negeri itu, Pol Pot mulai mencoba mengubah negeri itu sesuai visinya sebagai sebuah utopia pertanian.
Kota-kota dikosongkan, pabrik dan sekolah ditutup.
Khmer Merah lalu menghapus mata uang dan hak kepemilikan pribadi.
Kaum cendekiawan ditangkapi,termasuk mereka yang bisa berbahasa asing, dibunuh.
Para pekerja profesional juga dibunuh.
Tak hanya itu siapa saja yang memiliki kacamata, jam tangan, atau yang memiliki teknologi terbaru saat itu juga tak luput dari maut.
Di bawah berbagai kekejian itu, jutaan rakyat Kamboja yang tak bisa melarikan diri dipaksa bekerja di berbagai pertanian kolektif di pedesaan.
Antara 1975 hingga 1978, akibat kekejaman, kerja paksa, dan kelaparan, diperkirakan dua juta rakyat Kamboja meninggal dunia.
Tapi kekuasaan Pol Pot tak berlangsung lama.
Pada 1978, tentara Vietnam kembali menginvasi Kamboja dan berhasil menduduki Phnom Pehn pada 1979.
Vietnam kemudian membentuk sebuah pemerintahan komunis yang moderat, sementara Pol Pot dan pengikutnya mundur ke dalam hutan.
Pada 1985, Pol Pot secara resmi pensiun dari jabatannya tetapi masih dianggap sebagai pemimpin Khmer Merah dan terus bergerilya melawan Phnom Pehn.
Pada 1997, Pol Pot diadili oleh organisasinya sendiri setelah muncul perebutan kekuasaan internal yang menyingkirkannya dari pucuk kepemimpinan Khmer Merah.
Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh "pengadilan rakyat" yang dikritik sebagai sebuah pengadilan yang sudah diatur.
Meski demikian, komunitas internasional berharap Pol Pot diekstradisiagar bisa diadili terkait kejahatannya terhadap kemanusiaan.
Namun, hal tersebut tak pernah terjadi karena Pol Pot meninggal dunia dalam status sebagai tahanan rumah pada 1998.
Itulah artikel tentang "Ketika komunis moderat menghancurkan komunis radikal, peristiwa Vietnam menggulingkan Pol Pot dan Rezim Khmer Merah"