Intisari-online.com - Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengeluarkan Tri Komando Rakyat (Trikora) sebagai seruan pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda.
Salah satu di dalamnya adalah pembentukkan Komando Mandala.
Trikora merupakan salah satu dampak dari dilanggarnya hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949 oleh Belanda, yang seharusnya menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia dalam waktu satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.
Namun, Belanda tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini.
Indonesia pun melakukan perjuangan melalui jalur diplomasi dan konfrontasi.
Dalam rangka melaksanakan Trikora, Soekarno membentuk dua komando militer pada tanggal 2 Januari 1962.
Yaitu Komando Mandala Tertinggi Pembebasan Irian Barat yang dipimpin oleh Soekarno sendiri, dan Komando Mandala Pembebasan Irian Barat yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto.
Komando Mandala Pembebasan Irian Barat bertugas untuk merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer dengan tujuan mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Indonesia.
Komando ini bermarkas di Makassar, karena letaknya yang dekat dengan Irian Barat.
Soeharto sebagai Panglima Mandala memiliki tiga tahapan operasi, yaitu infiltrasi, eksploitasi, dan konsolidasi.
Tahap infiltrasi bertujuan untuk memasukkan sepuluh kompi di sekitar sasaran-sasaran tertentu untuk menciptakan daerah yang kuat dan sulit dihancurkan oleh musuh.
Baca Juga: Sosok Pahlawan Trikora Ini Malah Jadi Tokoh Kunci G30SPKI Hingga Dijatuhi Hukuman Mati
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR