Intisari-Online.com -Pemerhati film-film yang dibintangi Reza Rahadian, pasti ingat dengan film Hafalan Shalat Delisa.
Film itu berlatar bencana Tsunami Aceh 2004, yang menceritakan kehidupan seorang gadis kecil bernama Delisa.
Delisa dalam film itu ternyata terinspirasi dari sosok nyata bernama sama.
Dia adalah salah satu penyintas Tsunami Aceh 2004.
Saat bencana itu terjadi, Delisa duduk di kelas 22 MIN Ulee Lheue, Banda Aceh.
Karena bencana itu juga, Delisa kecil harus kehilanganibunya, Salamah dan juga ketiga saudara kandungnya.
Delisa korban Tsunami Aceh juga kehilangan kaki sebelah kanannya yang harus diamputasi.
Nama aslinya adalah Delisa Fitri Rahmadani.
Kisah Delisa ini viral dan memantik rasa simpati dari masyarakat Indonesia.
Kini Delisa sudah tumbuh dewasa.
Delisa juga sudah menyelesaikan pendidikan S-1 Ekonomi Manajemen di Sekolah Tinggi iimu Ekonomi Sabang (STIES) pada pertengahan tahun 2023.
Delisa juga sudah bekerja di Bank Syariah Indonesia (BSI) di Banda Aceh.
Selain itu, Delisa juga kerap menjadi pengisi acara, MC dan motivator.
Sosok Delisa ini sangat menginspirasi publik.
Kaki palsu tak menjadi penghambat baginya dalam beraktivitas.
Setiap hari, delisa selalu semangat naik sepeda motor dari Ujung Batee ke kantor BSI di Banda Aceh.
Belum lama iniDelisa mendapat kesempatan istimewa bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di ATA Kopi Banda Aceh, Senin (25/12/2023) malam.
Delisa sendiri sangat senang bisa bertemu SBY dan AHY.
Begitupun AHY, ia juga senang hingga memosting foto pertemuan Delisa dengan SBY di twitter.
Dia menulis begini:
"Senang sekali berkunjung ke Aceh kali ini, selain bertepatan dengan peri ngatan 19 tahun bencana tsunami, saya & pak @SB Yudhoyono bertemu langsung dengan salah satu korban tsunami Aceh yang selamat. Namanya mba Delisa. Kisahnya yang inspiratif sempat dijadikan novel dan film berjudul Hafalan Shalat Delisa.
Saat ngobrol, saya bisa merasakan semangat dan energi positif untuk terus maju dan mewujudkan cita-citanya. Saya yakin semangat Mba Delisa ini juga dimiliki oleh anak-anak muda Aceh yang selalu ber juang untuk selalu bangkit, menjaga persatuan serta terus membangun Aceh kedepan."
Delia menganggap pertemuan ini sebagai sebuah kehormatan.
Delisa mengaku sudah lama ingin bertemu dengan SBY.
"Merupakan suatu kehormatan bertemu bapak SBY, dimana tepatnya pada 18 tahun lalu Delisa pernah terbesit harapan dan keinginan di depan televisi saat Bapak sedang berpidato bahwa Delisa ingin suatu saat nanti bertemu dengan Bapak," katanya.
"Dan alhamdulillah Allah maha baik, kemarin malam saat saweu Aceh, Delisa diundang bertemu dengan Bapak SBY."
Delisa pun mengungkap kekagumannya pada SBY.
"Kemarin momen Delisa bertemu dengan bapak (SBY), saya terharu, tidak bisa berkata-kata. Saya juga sempat menangis di depan bapak, bahwa sosok pemimpin yang selama ini diidamkan menjadi panutan berdiri di hadapan Delisa, itu suatu kehormatan dan harapan yang terwujud di tahun ini," imbuhnya
Delisa juga menyampaikan pesan kepada generasi milenial untuk selalu waspada terhadap bencana.
"Pesan Delisa kepada milenial tentunya kita tahu bahwa 19 tahun berlalu tsunami Aceh, bukan yang singkat namun masih terasa seperti kemarin kejadiannya.
"Jadi harapan Delisa peringatan tsuna- mi ini setiap tahunnya ti dak hanya untuk dikenang tetapi juga diambil intisarinya, seperit edukasi terkait penanggulangan bencana, khususnya di Aceh, bagaimana menyiapkan diri dalam keadaan darurat seperi tsunami, gempa dan lain-lain."
Di akhir kalimatnya, Delisa meminta doa dari netizen kepada para korban Tsunami Aceh.