Mengenang Peristiwa Tsunami Aceh 2004, Saat Gelombang Setinggi 30 Meter Menggulung Serambi Makkah Dalam 7 Menit

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Mengenang peristiwa tsunami Aceh 2004, ketika gelombang setinggi 30 meter menggulung Aceh dalam waktu 7 menit. Ratusan ribu orang meninggal dunia.
Mengenang peristiwa tsunami Aceh 2004, ketika gelombang setinggi 30 meter menggulung Aceh dalam waktu 7 menit. Ratusan ribu orang meninggal dunia.

Intisari-Online.com -Peristiwa yang terjadi pada 19 tahun yang lalu itu masih membekas di benak hati-satu-bari masyarakat Indonesia.

Bagi banyak orang, terutama masyarakat Acceh, peristiwa Tsunami 2004 barangkali adalah trauma terbesar yang akan terus mereka bawa hingga nanti.

Mengutip Kompas.com, tsunami Aceh merupakan salah satu bencana alam terburuk dan besar di Indonesia.

Bencana alam Tsunami Aceh menelan korban hingga ratusan ribu jiwa.

Peristiwa tersebut terjadisetelah kawasan itu lebih dulu diguncang gempa berkekuatan 9,2 SR pukul 08.58, persisnya Minggu, 26 Desember 2004, pukul 08.58 WIB.

Setelah gempa terjadi, tidak ada yang menduga akan datang gelombang laut besar setinggi 30 meter yang menghantam Kota Aceh.

Tsunami Aceh terjadi pada hari Minggu, 26 Desember 2004.

Sekitar pukul 07.50 WIB, kawasan Aceh bagian barat dan sekitarnya merasakan guncangan gempa sebesar 9,1 hingga 9,3 SR berpusat di 20-25 kilometer barat daya Sumatera.

Tidak berselang lama, warga di pesisir pantai melihat air laut menjadi surut dan garis pantai mundur hingga ratusan meter.

Tak sampai beberapa menit, tiba-tiba datang gelombang besar setinggi kurang lebih 30 meter yang menyapu pantai barat Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Diperkirakan gelombang tsunami ini menyapu bersih daratan dengan kecepatan mencapai 800 km per jam.

Hanya dalam waktu tujuh menit, kota-kota di pesisir barat Aceh sudah dipenuhi dengan puing-puing bangunan dan mayat dalam kondisi tragis.

Dilaporkan sekitar 132.000 jiwa meninggal dunia dan 37.000 orang dinyatakan hilang.

Lalu, pada 27 Desember 2004, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa tsunami Aceh merupakan bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.

Sementara itu, pada 31 Desember 2004, Indonesia dinyatakan sebagai negara yang terdampak tsunami paling parah.

Saking besarnya guncangan di Aceh, gempa juga menimbulkan tsunami di beberapa negara lainnya, seperti Sri Lanka, Thailand, dan India.

Tsunami besar yang menghantam kota Aceh kemungkinan disebabkan oleh gempa besar yang terjadi di perairan barat Aceh, Nicobar, dan Andaman.

Gempa ini terjadi akibat adanya interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Guncangan gempa pada saat itu sebesar 9,1 hingga 9,3 SR yang berpusat di dasar laut pada kedalaman 10 meter sehingga tergolong gempa dangkal.

Menurut ahli, gempa yang terjadi saat itu dapat menimbulkan tsunami karena adanya pergeseran batuan secara tiba-tiba.

Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya gempa yang disertai dengan lentingan batuan di bawah pulau dan dasar laut.

Akibatnya, permukaan air laut menurun ke arah palung dan menimbulkan terjadinya gelombang laut besar yang disebut tsunami.

Sepanjang tahun 2005-2009, proses rekonstruksi dan rehabilitasi dilakukan untuk memulihkan kembali kondisi Kota Aceh.

Pada masa itu, banyak rumah bantuan didirikan, termasuk berbagai infrastruktur dan fasilitas umum.

Artikel Terkait